Scroll untuk baca artikel
TANGGAMUS

Kehadiran Mahasiswa KKN Malahayati Disambut Hangat di Pekon Kejadian, Wonosobo

×

Kehadiran Mahasiswa KKN Malahayati Disambut Hangat di Pekon Kejadian, Wonosobo

Sebarkan artikel ini
Foto: Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Malahayati Bandar Lampung disambut antusias oleh Kepala Pekon Kejadian di rumahnya, pada Jumat 25 Juli 2025, (foto_ruslan)

TANGGAMUS – Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Malahayati Bandar Lampung disambut antusias oleh Kepala Pekon Kejadian, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Murni, beserta masyarakat setempat.

Kepala Pekon Murni menyampaikan apresiasi mendalam atas kedatangan para mahasiswa yang akan mengabdi selama kurang lebih satu bulan di desanya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Ia berharap keberadaan para mahasiswa ini tidak hanya membawa semangat baru, tetapi juga menjadi motor perubahan, khususnya dalam pembangunan moral, akhlak, serta peningkatan literasi masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan. Semoga betah dan cepat menyatu dengan warga. Kami percaya, kehadiran kalian akan memberikan dampak positif bagi desa kami,” ujar Murni saat memberikan sambutan, pada Jumat 25 Juli 2025.

BACA JUGA :  Kejari Tanggamus Luncurkan Program Propas RJ, Bukan Sekadar Hukum Tapi Pemulihan Seutuhnya

Program KKN kali ini mengusung tema “Memberdayakan Masyarakat melalui Literasi Digital dalam Implementasi Merdeka Belajar”.

Para mahasiswa diharapkan mampu mendorong percepatan transformasi digital di tingkat desa, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi di era teknologi.

Selain itu warga pun menyambut baik kehadiran para mahasiswa yang dianggap sebagai calon pemimpin masa depan. Mereka berharap kegiatan KKN ini dapat menjadi ruang kolaborasi yang saling menguntungkan antara perguruan tinggi dan masyarakat desa.

Dengan semangat gotong royong dan pembelajaran merdeka, KKN Malahayati diharapkan mampu memperkuat pondasi pembangunan desa berbasis pengetahuan, teknologi, dan budaya lokal. (Ruslan)