“Pas jam pelajaran saya, keempat siswa itu ga ada di kelas, saya tanya ke siswa yang lain, kata mereka keluar, karena seringnya ada laporan warga bahwa ada anak SMP merokok dan main game saat jam sekolah, lalu saya berikan tugas ke siswa di kelas, kemudian saya mencari empat siswa itu, bahkan kerumahnya tapi tidak ketemu” ujarnya.
Diah menerangkan, pencarian keempaat siswa itu tidak membuahkan hasil, namun ia terkejut saat kembali ke sekolah lantaran ada warga melaporkan bahwa keempat siswa yang ia cari telah melakukan pemalakan.
“Pas saya ke sekokah, ada orang tua siswa SD laporan, anaknya dari dipalak anak SMP, ga lama dari itu, ada laporan lagi dari kakak siswa SD itu melalui pesan WhatsApp, mengatakan adeknya telah dipalak oleh siswa SMP berikut ditulis nama-namanya” terang Diah.
Setelah itu, lanjut Diah, saat menjelang pulang sekolah keempat siswa tersebut kembali ke sekolah dan langsung dipanggil ke ruang guru untuk ditanya kebenaran terkait pemalakan anak SD seperti laporan yang diterima oleh pihak SMP Erlangga.
“Nah, saat itu saya hanya toer-toer gini karena saya nanya mereka agar mengakui perbuatan mereka” jelas Diah memperagakan toeran tersebut.
Diah menegaskan, ia tidak bermaksud menyakiti siswanya, namun ia beralasan untuk mendidik dan mencegah terjadinya siswa merokok dan bermain game di luar sekolah saat jam sekolah.***