JAKARTA – Kementerian Agama kembali menggelar hajatan besar di Auditorium H.M. Rasjidi pengukuhan PPPK Paruh Waktu. Ribuan pegawai kini resmi mengenakan “seragam mental” Kemenag, siap mengabdi dengan status yang sering disalahpahami: paruh waktu, bukan paruh tanggung jawab.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, membuka acara dengan sambutan yang bukan sekadar formalitas. Ia memberi selamat sekaligus mengingatkan bahwa status “paruh waktu” bukanlah izin untuk bekerja setengah hati.
“Welcome aboard, selamat datang di pesawat Kementerian Agama. Mari kita bersama-sama merawat dan menjaga peran kita. Tugas kita adalah memberikan yang terbaik sesuai kapasitas kita,” ujarnya seolah menegaskan bahwa meskipun ini pesawat pemerintah, semua kursinya bukan kelas ekonomi ekstra sempit.
Kamaruddin menekankan bahwa alasan “saya kan PPPK paruh waktu” tidak boleh menjadi mantra pembenaran untuk performa minimalis. Ia bahkan mendorong semua pegawai baru untuk tetap punya cita-cita setinggi mungkin.
“Status kepegawaian jangan dijadikan alasan untuk bekerja apa adanya. Anda tetap harus menemukan versi terbaik dari diri Anda,” tegasnya.
Bahasa halusnya: jangan sampai status paruh waktu membuat etos kerja ikut diskon setengah harga.
Dalam pembinaannya, Sekjen juga mengingatkan bahwa karier sering kali tidak bisa ditebak. Ia mencontohkan dirinya sendiri sepuluh tahun lalu, ia tidak pernah membayangkan bisa duduk di kursi Sekjen Kemenag.
Pesannya jelas siapa tahu perjalanan dari paruh waktu bisa berakhir full time, full karier, dan full tanggung jawab.
Pelantikan kali ini memang bukan acara kecil. Berdasarkan berita acara, sebanyak 2.702 pegawai lulus Optimalisasi PPPK Tahap II, sementara 7.118 pegawai lainnya resmi menerima SK sebagai PPPK Paruh Waktu. Mereka berasal dari lintas satuan kerja, mulai dari unit pusat, daerah, hingga teknis pelayanan keagamaan.
Usia pun beragam dari 21 tahun yang bertenaga sampai 59 tahun yang penuh pengalaman dan stok kesabaran.
Kepala Biro SDM, Wawan Djunaedi, menyampaikan bahwa pengukuhan ini adalah langkah strategis untuk memperkuat kualitas layanan publik Kemenag. Dengan jumlah pegawai baru sebanyak ini, harapannya layanan semakin cepat, tepat, dan tidak lagi memicu antrean panjang yang bisa membuat orang berubah keyakinan.
Sekjen berharap pelantikan ini menjadi titik awal perjalanan karier yang lebih besar.“Ini fase awal. Insya Allah akan ada fase-fase berikutnya. Mari bekerja keras, menjaga komitmen, dan berkontribusi untuk Kemenag dan untuk Indonesia,” pungkasnya.
Singkatnya: hari ini mereka dilantik sebagai PPPK Paruh Waktu. Besok, tantangannya adalah memastikan bahwa pelayanan publik mereka tidak ikut paruh-paruh.***












