BEKASI – Festival Tradisi Adu Bedug dan Dondang khas Mustika Jaya di Kota Bekasi berlangsung meriah. Festival ini menjadi kalender budaya di Kota Patriot sebagai salah satu cara mempertahankan budaya
Festival Adu Bedug dan Dondang Mustika Jaya, pada Sabtu (18/05) tersebut terpusat di Stadion H. Natrom Nursyamsu, Kecamatan Mustikajaya.
Tradisi Adu Bedug sendiri diketahui berawal dari mencari hiburan dengan mengarak bedug keliling dari kampung ke kampung pasca Idul Fitri.
Tradisi Adu Bedug selain menjadi hiburan, juga menjadi ajang silaturahmi sesama warga di Mustika Jaya pada zamannya.
Sedangkan, arak dondang merupakan tradisi asli warga Betawi Bekasi yang biasa dilakukan ketika upacara pernikahan.
Dondang sendiri merupakan salah satu bawaan pengantin laki-laki untuk diserahkan ke pengantin perempuan, pada saat pengantin perempuan mengadakan hajatan.
Pj. Wali Kota Bekasi, Gani Muhamad hadir menyaksikan secara langsung kemeriahan Festival Adu Bedug dan Dondang Mustikajaya yang sudah berlangsung ke-17 kalinya.
Menurutnya ada 3 hal penting dari gelaran ini yang bisa diilhami oleh semua masyarakat.
Gani Muhamad menyebut ada 3 filosofis yang bisa disimpulkan, yakni pertama gelaran ini merupakan ajang yang dapat mempererat silaturahmi antar warga,
Kedua Adu Bedug dan Dondag Mustika Jaya merupakan acara budaya tahunan dan sudah turun temurun dilaksanakan, sehingga terjaganya warisan budaya Betawi di Kota Bekasi.
Ketiga mampu meningkatkan perekonomian penggiat UMKM, karena disediakannya booth-booth bazaar, sehingga mereka bisa menjajakan produk-produk unggulannya.
“Saya sangat mengapresiasi hadirnya Festival Adu Bedug dan Dondang Mustikajaya. Festival ini bisa kita ajukan ke Tingkat Nasional sebagai Budaya Tak Benda,”ujarnya.
Cita-cita besar ini bisa terwujud jika semua unsur konsisten menjalankannya dan terus dikembangkan pelaksanaannya, karena acara ini mengandung nilai kebudayaan yang kental dan harus dilestarikan.***