TANGGAMUS – Dewan guru yang mengajar di SMAN 1 Wonosobo, Kabupaten Tanggamus memprotes sikap kepala sekolah yang dinilai arogan.
Gonjang-ganjing itu mulai merebak, hingga membuat kondusifitas dan keharmonisan warga sekolah merenggang serta banyak menuai polemik di lingkup sekolah setempat.
Padahal kepala SMAN Wonosobo diketahui bernama Muntaha belum genap setahun menjabat. Dewan guru gonjang-ganjing terkait arogansinya yang mereka anggap semena-mena dalam bertugas alias “semaunya gue”.
Kondisi itu diakui, para dewan guru dan staf kepada media ini, dengan menyebutkan bahwa Kepsek Muntaha jarang masuk. Ketika masuk hanya sebentar.
“Pak Kepsek Muntaha beliau jarang masuk, kalaupun masuk paling sebentar, terkadang kami harus menunda kepentingan sekolah karena Pak Kepseknya ga ada di tempat,” ungkapnya.
Hal lain, disebutkan dalam pengelolaan dana BOS tidak ada keterbukaan terhadap dewan guru, bahkan dana komite sekolah dikelola langsung oleh Muntaha selaku kepala sekolah.
“Pengelolaan dana BOS Pak Kepsek ini terkesan kocok bekam, tidak ada transparansi, tidak seperti Kepsek sebelumnya, bahkan dana komite sekolah pun Pak Kepsek ini yang mengelola” katanya.
Selain itu, lanjut dia, dalam mengambil keputusan tanpa melalui musyawarah dengan dewan guru dan komite sekolah selalu mengambil keputusan sepihak, menganggap dirinya yang paling benar dan paling berkuasa.
Sebagai pimpinan, terangnya, Muntaha juga dianggap tidak menunjukan jiwa kepemimpinan karena tidak dapat menjaga keharmonisan antar guru di lingkungan sekolah.
“Hal ini nampak ketika dimuka umum beliau menjelekan salah satu dewan guru sehingga nyaris terjadi tindakan anarkis karena ketersinggungan, namun kami bisa meredam kemarahan rekan kami,” terangnya.
“Dewan guru dan komite berharap keberadaan Muntaha selaku kepala sekolah dapat dievaluasi kembali kinerjanya oleh pihak yang berwenang” tandasnya. (Ruslan)