BEKASI – Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi menyebutkan peran pemerintah dalam memberi perhatian terhadap para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) masih memprihatinkan alias masih jauh dari maksimal.
Hal itu terlihat dalam penataan di lapangan, salah satunya belum adanya sentra khusus UMKM di setiap kecamatan. Sehingga meski pun pelaku UMKM sudah ribuan jumlahnya tapi, kehadiranya belum telihat, dan masih jalan sendiri-sendiri tanpa ada perhatian khusus.
“Masih sedih melihat peran pemerintah, karena belum ada keseriusannya dalam mewadahi pelaku UMKM di Kota Bekasi ini. Seharusnya peran pemerintah harus hadir disetiap kecematan,”ujar Faisal saat berbicara dalam undangan Wirausaha Mahasiswa Merdeka di Kampus Bina Tunggal, Medansatria, pada Minggu 23 Juni 2024.
Dia mendorong agar pemerintah bisa melakukan terobosan dalam memajukan pelaku UMKM salah satu caranya dengan menempatkan sentra UMKM terpadu di setiap kecamatan. Sehingga mampu memberi dampak positif bagi wilayah dan pelaku usaha sendiri.
Menurutnya, potensi UMKM di Kota Bekasi sebagai kawasan transit memiliki peluang besar, untuk berkembang. Namun harus ada sentuhan dan peran dari pemerintah daerah salah satunya penataan sentra UMKM setiap kecamatan.
“Kita harus menempatkan UMKM di tempat sebenarnya, di tempat terbuka yakni lokasi yang jadi pusat kunjungan warga. Jika di mall sektornya terbatas,”ujarnya memberi contoh seperti di Yogyakarta dalam penataan kawasan sentra UMKM di Malioboro.
Sehingga tegas dia, pelaku UMKM bisa lebih maju jika ada wadah yang benar-benar memfasilitasi pelaku usaha kecil menengah untuk maju. Kota Bekasi dengan potensi produk yang dimiliki optimis bisa berkembang hingga ke gang-gang sempit.
Untuk itu Faisal berharap pemerintah kedepan, mampu memberi perhatian penuh kepada para pelaku UMKM di Kota Bekasi ini.
“Pemerintah kedepan harus memperhatian pelaku UMKM, karena percuma di Kota Bekasi banyak jago olahan makanan tradisional, tapi wadahnya ga ada, kota bekasi harus memiliki pusat sentra oleh-oleh terpadu setiap kecamatan,”tegas Faisal untuk mewujudkan itu harus ada kreativitas dari pemerintah.
Tidak seperti sekarang, tidak ada penataan dari pemerintah terkait pelaku UMKM di Kota Bekasi. Hal itu terlihat setiap gang saat ini pasti ada kios jajanan tradisional.
“Tidak ada tempat gang yang kosong di Kota Bekasi ini, pasti ada pelaku UMKM tapi penataannya belum terjadi, harusnya itu jadi perhatian. Kotanya maju, penduduknya maju pelaku UMKM pun maju,”jelas Politisi Golkar Kota Bekasi ini.
Dalam kesempatan itu dia pun berpesan ke mahasiswa jika semua berawal dari proses yang tidak mudah, jangan pernah merasa bangga dalam posisi apapun, hargai semua proses semakin baik dan akan menjadi kuat kedepannya.
Diketahui STT Bina Tunggal melaksanakan bazaar dan pameran produk wira usaha mahasiswa dan seminar pelatihan dengan tema ‘Leadership for entrepreneur dan kunci sukses usaha kulinery dan pembuatan nomor induk berusaha.