BEKASI – Ketua Organda Kota Bekasi, Amat Juaini, menanggapi beredarnya video penarikan retribusi oleh petugasnya terhadap mobil truk di Jalan Hankam, Pondok Gede, yang beredar melalui media sosial.
Alasannya video yang sekarang itu judulnya sangat merusak nama baik organda kota Bekasi. Apalagi saat ini banyak oknum-oknum yang mengingin kedudukan menjadi ketua organda.
Ketua Organda Kota Bekasi menegaskan video itu sengaja didesign khusus untuk menjatuhkan nama baik Organ. Ia menyebut bahwa ‘ada udang dibalik batu‘.
“Kami sangat keberatan atas tuduhan supir truk mengedarkan video melalui media sosial dengan mengatakan bahwa petugas retribusi organda di jalan Hankam Pondok Gede melakukan pemaksaan dalam menjalankan tugas mereka,”tegas Amat Juaini, Jumat (18/9/2020).
Dikatakan dalam video tersebut jelas sekali jika petugas hanya minta agar supir itu memperlihatkan karcis retribusi. Tetapi supir mengakui jika dia telah memiliki karcis sehingga petugas meminta sang supir menepi agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.
Amat Juaini menegaskan bahwa apa yang lakukan oleh Organda dalam penarikan retribusi tidak ada pungli sama sekali. Organda paparnya adalah organisasi resmi di bawah Kementrian Perhubungan. Artinya semua kegiatan organda resmi.
“Semua petugas dibekali dengan surat tugas, seragam, dan karcis yang semua dari organda dan ada aturanya. Masalah penarikan retribusi itu dari periode sebelumnya sudah berjalan,”tegas Amat Juaini.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa dalam video yg diunggah oleh via instagram @husin_aldriansyah jelas sekali jika sang supir sudah menyiapkan rekaman video saat mobil masih jauh dari petugas.
Dalam video itu juga tidak ada pemaksaan sama sekali oleh petugas. Karena mereka hanya menjalankan tugasnya tidak lebih. Dua petugas berinisial A dan R saat di konfirmasi mengatakan bahwa truk itu sebelumnya sudah lewat dan memutar balik.
“Pertama lewat di depan kami dan tidak berapa jauh mereka memutar balik lalu mereka meminta supir memperlihatkan karcis retribusi yang menurut mereka sudah punya justru supir malah berteriak berkata kalau mereka memaksa,”ujarnya
Lalu petugas meminta mereka menepi agar tidak mengganggu lalu lintas dan supir tidak mau, justru beradu argumen.(*)