Scroll untuk baca artikel
Agama

Keutamaan Salat Dhuha: Cahaya Rezeki, Ampunan, dan Kedekatan dengan Allah SWT

×

Keutamaan Salat Dhuha: Cahaya Rezeki, Ampunan, dan Kedekatan dengan Allah SWT

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Ilustrasi

WAWAINEWS.ID – Salat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Di balik kesederhanaannya, tersimpan lautan pahala, ampunan, serta pintu rezeki yang terbuka bagi siapa pun yang istiqamah menunaikannya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةِ الضُّحَى غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa yang senantiasa menjaga salat Dhuha dua rakaat, akan diampuni dosanya oleh Allah, meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa salat Dhuha bukan sekadar amalan tambahan, melainkan sarana spiritual yang menghapus dosa, menenangkan hati, dan menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang Allah limpahkan setiap pagi.

Waktu dan Tata Cara Pelaksanaan Salat Dhuha

Menurut para ulama, waktu salat Dhuha dimulai ketika matahari telah naik setinggi tombak kira-kira pukul 07.00 pagi hingga menjelang waktu Zuhur. Rasulullah SAW sendiri sering menunaikannya di tengah waktu tersebut, saat udara mulai hangat dan aktivitas harian baru dimulai.

Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat, dan maksimal dua belas rakaat. Dalam setiap rakaat, setelah membaca Surah Al-Fatihah, disunnahkan membaca Surah Asy-Syams pada rakaat pertama dan Surah Adh-Dhuha pada rakaat kedua.

Salat ini dapat dikerjakan sendiri di rumah, di masjid, atau di tempat kerja — sebagai bentuk dzikir dalam kesibukan dunia.

Dzikir dan Doa Setelah Salat Dhuha

Usai melaksanakan salat Dhuha, disunnahkan memperbanyak dzikir dan doa. Ini adalah momen spiritual untuk memohon ampunan, kemudahan, serta keberkahan rezeki.

1. Dzikir Istighfar 100 Kali

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُوْرُ
Robbighfirlii wa tub ‘alayya innaka antat tawwaabul ghofuur.
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Pengampun.”

Dzikir ini dianjurkan dibaca 100 kali, sebagai bentuk penyucian hati dan pengakuan atas kelemahan manusia di hadapan Allah SWT.

2. Dzikir Asmaul Husna “Yaa Fattaah Yaa Razzaaq” 111 Kali

يَا فَتَّاحُ يَا رَزَّاقُ
Yaa Fattaah, Yaa Razzaaq.
“Wahai Dzat Yang Maha Membuka dan Maha Pemberi Rezeki.”

Membaca dzikir ini secara istiqamah dipercaya membuka pintu rezeki, kemudahan hidup, serta jalan keluar dari berbagai kesulitan.

Keutamaan Salat Dhuha

Salat Dhuha bukan hanya simbol ibadah, tetapi juga manifestasi keikhlasan, kesyukuran, dan pengharapan hamba kepada Tuhannya. Berikut beberapa keutamaannya sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadis shahih:

1. Dinaikkan Derajat dan Termasuk Golongan Orang Saleh

Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa yang menunaikan salat Dhuha dua rakaat, tidak termasuk orang lalai; empat rakaat, termasuk golongan orang baik; enam rakaat, termasuk orang taat; delapan rakaat, termasuk orang yang beruntung; dan dua belas rakaat, Allah bangunkan rumah baginya di surga.”
(HR. Al-Baihaqi)

2. Dibangunkan Rumah di Surga

Dalam hadis lain disebutkan:

“Barang siapa yang melaksanakan salat Dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga.”
(HR. Thabrani)

3. Menjadi Bukti Ketaatan Sejati

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berpesan:

“Tidak ada yang rutin menjaga salat Dhuha kecuali orang yang sangat taat kepada Allah.”
(HR. Al-Hakim)

4. Mendapat Pahala Setara Haji dan Umrah

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa salat Subuh berjamaah, lalu duduk berzikir hingga matahari terbit, kemudian salat Dhuha dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti haji dan umrah yang sempurna.”
(HR. At-Tirmidzi)

Hikmah Salat Dhuha dalam Kehidupan Sehari-hari

Salat Dhuha mengajarkan disiplin waktu, ketenangan batin, dan rasa cukup terhadap rezeki yang Allah berikan. Ia menjadi jembatan antara urusan dunia dan akhirat — antara kesibukan mencari nafkah dan kesadaran spiritual yang menenangkan jiwa.

Setiap kali seorang hamba menegakkan salat Dhuha, sejatinya ia sedang mengucap terima kasih atas nikmat kesehatan, waktu, dan kesempatan hidup di pagi hari.

Penutup

Salat Dhuha adalah cahaya yang menerangi pagi. Ia menumbuhkan rasa syukur, menepis gelisah, dan membuka pintu keberkahan dari arah yang tak disangka-sangka.
Menjaganya bukan hanya tentang pahala, tapi juga tentang menjaga hubungan hati dengan Allah SWT — di antara hiruk-pikuk kehidupan dunia.

“Lakukanlah salat Dhuha, niscaya Allah akan mencukupimu.”
(HR. Abu Dawud)