Scroll untuk baca artikel
Persona

Kisah Inspirasi, Pasangan Suami Istri di Rembang Berangkat Haji dari Hasil Jualan Keliling

×

Kisah Inspirasi, Pasangan Suami Istri di Rembang Berangkat Haji dari Hasil Jualan Keliling

Sebarkan artikel ini
Pasangan suami istri Desa Pasedan Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ini hanya berprofesi sebagai pedagang keliling pentol Bakso di daerahnya akhir bisa ke baitullah setelah 27 tahun menabung.
Pasangan suami istri Desa Pasedan Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ini hanya berprofesi sebagai pedagang keliling pentol Bakso di daerahnya akhir bisa ke baitullah setelah 27 tahun menabung.

WAWAINEWS.ID – Kisah pasangan suami istri Sumarno Dirjo Romentu dan Sukarti, yang berhasil mewujudkan mimpinya untuk berangkat haji ke tanah suci pada musim haji 2025 dan patut menjadi inspirasi.

Setiap tahun pada musim haji tiba, selalu memunculkan kisah inspiratif dari para calon jemaah haji dari berbagai daerah, terutama kisah mereka bisa menunaikan rukun Islam kelima ke tanah suci dengan segala kekurangan, tapi bisa terwujud karena kemauan dan tekad disertai perjuangan yang patut ditiru.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Tahun ini datang dari Pasangan suami istri Desa Pasedan Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang hanya berprofesi sebagai pedagang keliling pentol Bakso di daerahnya akhir bisa ke baitullah setelah 27 tahun menabung.

BACA JUGA :  Sutiyarto, mengabdi Tanpa Batas Untuk Desa Gunung Mas

Jika Anda punya cita-cita berhaji, sebut saja sejak dini. Yakin dan berusaha suatu saat akan tercapai. Prinsip ini dimiliki oleh Sumarno, yang bertekada menggapai mimpi berangkat haji.

Kedua terlihat sumringah, lantaran berhasil mewujudkan mimpinya naik haji. Mimpi jadi kenyataan dengan perjuangan dan tekad pantang menyerah Yakusa (Yakin Pasti Bisa).

Sumarno disela-sela keberangkatannya mengaku sebelum menekuni jualan pentol bakso, ia bersama istrinya adalah seorang buruh tani yang kesusahan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Bahkan pada tahun 1990-an pernah mengalami sakit parah selama bertahun-tahun,’ ucap Sumarno di Rembang, Selasa (6/5/2025).

Ia mengisahkan pada tahun 1997 ada orang Blora yang jualan mie rebus di depan rumahnya.

BACA JUGA :  Deddy Supriadi, Keluar Dari Zona Nyaman Pilih Jadi "Bos" Sendiri

“Tahun 1997, ada orang Blora jualan mi rebus. Katanya lebih enak kalau dimakan sama pentol bakso. Kalau mau jualan sini saya ajari buatnya.),” ceritanya dalam bahasa jawa.

Tertarik, Sumarno menerima tawaran tersebut dan belajar membuat bakso. Setelah dirasa mampu praktik sendiri, Sumarno memulai jualan dengan bahan awal 3 kg. Dijajakannya baksonya itu dengan berkeliling di sekitar desa Pasedan.

Setelah satu tahun berjalan tepatnya tahun 1998, sang istri ikut jualan pentol bakso.

Sumarno dan istri berjualan bakso dengan berkeliling desa-desa. Sumarno mengendarai sepeda motor dan istri naik sepeda ontel sampe sekarang. Setiap hari Sumarno mampu membuat 20-25 pentol bakso. Dagangannya tidak pernah tersisa. Selalu habis terjual.

Mimpi Ziarah Makam Rasulullah

BACA JUGA :  Membanggakan, Putra Asal Lampung Timur Jadi Ketua Partai Politik Termuda di Tulungagung Jawa Timur

Sumarno mengisahkan dimasa masih muda dirinya pernah bermimpi ziarah ke makam Rasulullah

“Saya bisa berangkat haji mungkin karena dulu pernah bermimpi ziarah ke makam Rasulullah. Lalu penjaga bilang belum saatnya,” kata Sumarno.

Dari angan-angan tersebut, ia selalu menyisihkan uang untuk daftar haji. Akhirnya uang terkumpul. Sumarno dan istri mendaftar haji pada tahun 2012, namun karena pandemi, keberangkatannya tertunda.

Akhirnya bisa berangkat tahun 2025 dalam kloter 55 dan dijadwalkan berangkat pada tanggal 17 Mei 2025.

Terakhir, Sumarno berpesan untuk selalu bersholawat dan sedekah dalam segala aktivitas agar hidup menjadi berkah. Nantinya setelah pulang dari haji, Sumarno dan istri tetap mau berjualan pentol bakso keliling.***