JAKARTA – Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo, mendorong Pengembangan budidaya benih lobster di Indonesia merupakan salah satu solusi dalam mengoptimalkan potensi sumber daya perikanan Indonesia.
“Kita sudah mendapat setidak-tidaknya 6 sampai 10 titik yang cocok untuk mengembangkan budidaya lobster,” ungkapnya.
Dibutuhkan masukan dari para ahli dan stakeholder terkait penyusunan mekanisme terbaik pengelolaan benih lobster ini. Begitu pula dengan aturan ukuran minimal kepiting yang boleh ditangkap. Menurutnya, ada beberapa jenis kepiting yang tidak harus menunggu ukuran 150 gram per ekor agar bisa ditangkap, sebut saja soft shell crab hasil budidaya. Perlu dicarikan solusi terbaik agar usaha kepiting jenis ini tidak terganggu.
“Saya yakin semua aturan ini untuk kebaikan melindungi dan melestarikan alam. Tapi saya juga yakin dengan tidak meninggalkan menjaga alam secara lestari, kita juga masih mampu mengambil keputusan yang akan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat dan bagi negara kita,” imbuhnya.
Dalam diskusi tersebut didapatkan banyak masukan pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Aliansi Penyuluh Perikanan Bantu, Iskandar misalnya mengungkapkan pentingnya komunikasi penyuluh perikanan kepada para pelaku usaha.
Hal ini mengingat banyak pelaku usaha di daerah tidak memiliki kemampuan untuk mengakses langsung layanan sehingga membutuhkan pendampingan langsung di lapangan oleh penyuluh. Akan tetapi, jumlah penyuluh perikanan sendiri masih dinilai kurang, begitu pula belum jelasnya kelembagaan yang menaungi penyuluh perikanan bantu.
Pelaku usaha perbenihan (hatchery) dan pemasaran ikan kerapu Keramba Jaring Apung (KJA) di Bali, Dharma juga meminta kontrol yang lebih baik terhadap bantuan yang diberikan pemerintah.
Usahanya yang bergerak dalam penyediaan benih untuk diekspor ke Vietnam dan Malaysia diakuinya sulit berkembang karena kalah bersaing.
Ia mengapresiasi bantuan KJA, bibit, dan pakan yang diberikan KKP, namun ia menilai kontrolnya masih harus ditingkatkan. Effendi Gazali juga mendorong pemanfaatan teknologi serta update data dan hasil riset perikanan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pengawasan perikanan. (Handi S)