WAWAINEWS – Peristiwa perampokan berdarah di Desa Tambah Subur, Way Bungur dengan korban meninggal Leli Agustin (21) membuat keluarganya berduka. Sehingga meminta pelaku dihukum mati.
Mursidi (45) orang tua gadis malang tersebut, mengisahkan bahwa putro sulungnya itu, tahun depan akan lulus dari Universitas Nahdatul ulama, Way Bungur. Leli Agustin memiliki dua adik.
Bekerja di BRI Link Desa Tambah Subur itu sendiri, diakui Mursidi baru 15 hari. Ia pun mengaku dirinya tidak menyangka peristiwa berdarah itu merenggut nyawa buah hatinya.
Putri sulungnya itu telah memasuki semester 6. Bahkan setelah lulus akan ada yang melamar untuk menikah. Selama ini Leli, digambarkan adalah gadis supel dan dikenal mudah bergaul dengan lingkungannya.
Sebelumnya lanjut Mursidi anaknya sudah bekerja di rumah Ahmad selama setahun lebih, namun awalnya bekerja di salon kecantikan.
Peristiwa berdarah yang merenggut putrinya diakui sudah ada tanda pada hari Kamis sebelumnya. Namun Mursidi mengaku tidak menghiraukan ucapan anaknya tersebut.
”Firasatnya ketika ke ladang dia bilang, Pak sekarang saya sudah tidak masakin lagi. Leli pun bilang Pak baju yang di pake bapak sudah sobek ganti saja sama bajuku ini buat bahasan, itu ucapan dia” tambah Mursidi.
Namun Mursidi mengaku tidak menghiraukan ucapan Leli karena dianggapnya hanya gurauan saja.
Setelah peristiwa itulah dirinya baru menyadari bahwa itulah firasat terahir yang hendak disampaikan oleh Almarhumah.
Mursidi berharap aparat bisa secepatnya menangkap pelaku yang telah melakukan pembunuhan Terhadap anaknya.
”Atas peristiwa itu, Saya minta bisa di tangkap secepatnya dan di hukum seberat- beratnya, hukuman mati , nyawa balas nyawa” tutupnya.
Polisi Sudah Kantongi Ciri Pelaku