Scroll untuk baca artikel
Head LineHukum & Kriminal

Kronologi Kades Batu Badak Lampung Timur Bacok Warga Sendiri Gegara Main Judi

×

Kronologi Kades Batu Badak Lampung Timur Bacok Warga Sendiri Gegara Main Judi

Sebarkan artikel ini
AB Korban pembacokan Kades Batu Badak, Marga Sekampung, Lampung Timur saat didatangi sejumlah polisi saat menjalani perawatan di RS Airan Lamsel, pada Senin malam 7 Juli 2025 - foto doc ist
AB Korban pembacokan Kades Batu Badak, Marga Sekampung, Lampung Timur saat didatangi sejumlah polisi saat menjalani perawatan di RS Airan Lamsel, pada Senin malam 7 Juli 2025 - foto doc ist

LAMPUNG TIMUR – Sudah salah tempat, salah waktu, salah perilaku, masih pula bawa sajam. Begitulah kira-kira rangkuman dari kejadian dramatis sekaligus memalukan di Desa Batu Badak, Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur, yang melibatkan kades dan bendahara desa pada Senin (7/7/2025).

Seorang kepala desa, yang seharusnya menjadi panutan warga, malah diduga berubah haluan jadi pendekar remi dan pelaku penganiayaan berdarah warganya sendiri.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Korban berinisial AB, seorang warga biasa, harus dilarikan ke RS Airan Raya di Lampung Selatan, akibat luka bacokan di perut dan tangan kiri yang nyaris putus yang dilakukan sang kades di lokasi tempat judi di desa setempat.

Lebih menyayat hati kejadian Kades Batu Badak bacok warganya hingga terluka parah ini terjadi di arena judi dadakan, alias rumah warga yang disulap jadi Las Vegas mini.

Menurut kesaksian warga, awal mula tragedi berdarah tersebut terdengar seperti plot sinetron sore hari, para lelaki desa berkumpul bermain judi kartu remi, salah satunya adalah sang Kades berinisial HS. Disitu lengkap ada juga Bendahara desa.

BACA JUGA :  Tragis! Izin Ngarit Rumput, Cucu dan Kakek Ditemukan Meninggal di Sungai Karang Anyar Lamtim

“Dia (HS) ngomong, ‘Ada duit nggak? Jangan ntar banyak alesan, mau gadai-gadaian segala, nggak enak.’ Nah, mungkin korban AB langsung tersinggung, pulang dengan hati panas,” ujar saksi, yang meminta namanya disamarkan demi keamanan dan agar tetap bisa nongkrong dengan tenang.

Tak berselang lama, AB kembali bukan untuk meminta maaf atau main lagi, tapi untuk “balas pantun” dengan Kades HS. Cekcok pun tak terhindarkan. Dan seperti film laga kelas B, aksi bacok terjadi. Parahnya, menurut warga, bendahara desa berinisial RD juga ikut-ikutan dalam aksi keroyokan kolosal ini.

“Yang bacok katanya Kades HS pakai sajam, dan si bendahara RD juga ikut mukul. Darah AB langsung ngalir kayak debit banjir,” ujar saksi lain sambil menunjuk bekas darah yang masih dibiarkan keluarga korban sebagai barang bukti visual.

Meski terluka parah dan berdarah-darah, AB masih sempat pulang ke rumah untuk meminta bantuan keluarganya. Ia akhirnya dilarikan ke Puskesmas Peniangan sebelum dirujuk ke RS Airan Raya.

BACA JUGA :  Duel Berdarah Pecah di Kampung Bumi Aji, Dua Tewas

“Tangan kirinya nyaris putus. Masih trauma semua kami lihat kondisinya,” kata saksi lainnya yang melihat di RS Airan.

Diketahui dari foto foto di RS Airan yang diterima redaksi Wawai News, terlihat AB korban pembacokan sadis Kades Batu Badak tersebut telah dikunjungi sejumlah polisi. Informasi kepolian langsung dari Polda Lampung.

“Polisi sudah melihat langsung AB di RS Airan Jatiagung, dan sempat menanyakan kronologi kejadian kepada korban,”ujar sumber media ini tidak menyebut apa saja pertanyaan Polisi tersebut.

Ketika Kades Jadi Juru Bacok, Bukan Juru Rukun

Peristiwa ini menambah deretan kisah ironis kepala desa yang salah tafsir jabatan. Dari yang seharusnya menjadi pelayan masyarakat, justru diduga menjadi algojo hobi judi.

“Kalau benar terbukti, ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga mempermalukan institusi desa. Kades kok main judi, bacok warga, dan masih digaji dari dana negara? Kapan audit etika itu dimulai?” ujar seorang aktivis pemuda dengan nada getir.

BACA JUGA :  Gerebek Arena Sabung Ayam, Kapolsek Bersama Dua Anggotanya di Way Kanan Tewas Tertembak

Masyarakat Batu Badak kini menanti langkah tegas dari Polda Lampung dan Polres Lampung Timur. Sebab kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin Desa Batu Badak akan dikenal bukan karena kemajuan pembangunannya, tapi karena “turnamen remi berdarah” dan duel antar perangkat desa dengan warga sendiri.

Kapolsek Marga Sekampung IPDA Farhan Maulana sebagaimana dikutip wawai news mengatakan, pihaknya belum menerima laporan resmi dari korban.

“Namun kami tetap melakukan penyelidikan berdasarkan informasi saksi dan kondisi di lapangan,” ujar IPDA Farhan melalui sambungan WhatsApp.

Warga pun mulai bertanya-tanya, apakah aparat harus tunggu AB sehat dan bisa mengetik laporan dulu? Ataukah bisa langsung memproses kasus penganiayaan berdasarkan fakta lapangan dan laporan saksi?.

Hingga saat ini belum ada keterangan terkait keberadaan pelaku pembacokan dalam hal ini Kades Batu Badak beserta Bendaharanya, apakah sudah ditangkap polisi, atau masih kongkow melanjutkan main judi di lapak dadakan, tanpa merasa bersalah.***