JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut libur akhir tahun 2020 akan diperpendek. Namun, keputusan ini belum diumumkan secara resmi.
“Untuk libur panjang, persis sesuai petunjuk, supaya disempitkan,” kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta Pusat, Selasa, 1 Desember 2020.
Moeldoko mengatakan keputusan ini akan dibahas kembali oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Rapat akan digelar sore ini di kantor Kemenko PMK di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
“Nanti pukul 16.30 (WIB) kita akan rapat dengan Pak Menteri Koordinartor PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy), akan membicarakan cuti atau libur akhir tahun dan nanti sekaligus ada surat keputusan bersama menteri,” ujar Moeldoko.
Ia mengatakan rencana pemendekan libur panjang atas petunjuk Presiden Joko Widodo. Sebab, libur panjang terbukti meningkatkan kasus covid-19.
“Supaya menjadi kesadaran kita bersama ternyata terbukti cuti yang lalu menambah jumlah yang positif dan kita tidak ingin ada muncul klaster baru,” ujarnya.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 libur panjang selalu meningkatkan kasus covid-19. Pada libur Idulfitri kasus positif naik 69 persen hingga 93 persen.
Lalu pada libur panjang Hari Kemerdekaan kasus positif naik 58 persen hingga 118 persen. Kemudian, libur panjang akhir Oktober lalu kasus naik dari 17 persen hingga 22 persen.(*)