Lintas Daerah

LAM Kepri Resmi Miliki Balai Adat Seri Indera Sakti di Kawasan Tepi Laut, Tanjungpinang

×

LAM Kepri Resmi Miliki Balai Adat Seri Indera Sakti di Kawasan Tepi Laut, Tanjungpinang

Sebarkan artikel ini
Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau resmi memiliki Balai Adat Seri Indera Sakti di Kawasan Taman Gurindam 12, Tepi Laut, Tanjunagpinang.
Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau resmi memiliki Balai Adat Seri Indera Sakti di Kawasan Taman Gurindam 12, Tepi Laut, Tanjunagpinang.

TANJUNGPINANG – Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau resmi memiliki Balai Adat Seri Indera Sakti di Kawasan Taman Gurindam 12, Tepi Laut, Tanjunagpinang.

Balai Adat Seri Indera Sakti telah selesai pembangunannya dan diresmikan oleh Gubernur Ansar Ahmad bersama Menparekraf RI Sandiaga Uno dan Wakapolri Agus Andrianto (Dato Seri Sakti Bhayangkara Utama), pada Senin (5/8).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pembangunan gedung tersebut bentu perhatian Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terhadap pelestarian budaya Melayu dengan anggaran sebesar Rp35,19 miliar.

Proses pembangunan gedung ini memperhatikan filosofi dan khasanah budaya melayu dan nama yang dilekatkan tidak terlepas dari lambang tuah kebesaran Pulau Penyengat agar turut memayungi Balai Adat ini.

BACA JUGA :  Kapolda Kepri Yan Fitri Halimansyah Dianugerahi Gelar Adat Datok Sri Indera Pahlawan

Selain itu, Balai Adat ini dilengkapi bangunan pendukung yang bernama Gerai Astakona yang akan difungsikan sebagai gerai dimana bentuknya diilhami dari bentuk bangunan nobat di halaman Istana Kerajaan Riau Lingga sebagai wadah Pemberdayaan Ekonomi Lokal melalui produk khasanah Melayu.

Gubernur Ansar dalam sambutannya menyebut sejak dahulu masyarakat dari berbagai daerah dan provinsi banyak yang melakukan aktivitas di Kepri dengan posisinya yang strategis. Kemudian dengan alasan perkawinan dan lainnya sebagian tinggal dan berdomisili di Kepri.

Ini menyebabkan Kepri menjadi provinsi yang heterogen. Meski begitu, menurut Gubernur, hampir tidak pernah ditemukan konflik horizontal antar agama, suku, dan lainnya.

“Maka hadirnya Gedung LAM ini sebagai persembahan pemerintah untuk LAM Kepri dan masyarakat melayu. Tidak hanya suku Melayu, namun ini akan menjadi tempat berhimpun semua suku untuk duduk bersama berdiskusi melestarikan adat budaya ke depan” ucapnya.

BACA JUGA :  KKP Klaim Berhasil Sita 506.600 Ekor Benur

Gubernur pun berpesan, mesti memiliki suku dan budaya yang heterogen, namun masyarakat hendaknya tetap berpegang teguh pada ungkapan ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’.

“Mudah-mudahan kebersamaan ini dapat dilanjutkan ke depan dan mudah-mudahan gedung ini jadi kebanggaan dan catatan sejarah tersendiri masyarakat Kepri” tutupnya.

Sementara itu, Dato Seri Sakti Bhayangkara Utama Wakapolri Agus Andrianto yang juga ditabalkan gelarnya pada Februari 2024 yang lalu mengatakan sejak dulu rumpun melayu telah mewariskan kebudayaan secara turun menurun sebagai salah satu budaya tertua di Indonesia.

Tentunya juga kontribusi besar melayu pada momen penting sumpah pemuda yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

BACA JUGA :  Lantik Anaknya Jadi Wabup Bintan, Gubernur Kepri Minta Tak Jemawa

“Kita tahu sumbernya adalah bahasa melayu. Maka dengan peresmian gedung ini jadi momentum bersejarah sebagai wadah utama dalam komitmen menjaga dan mempererat tali persaudaraan” ujarnya

Kemudian Menparekraf Sandiaga Uno secara khusus mengapresiasi rancangan Pemprov Kepri dalam bentuk kawasan Gurindam 12 ini. Pembangunan Gedung LAM yang bersebelahan dengan gedung Dekranasda yang juga baru diresmikan, kemudian juga integrasi dengan Balai Pengelolaan Ekraf yang juga akan dibangun Kemenparekraf di kawasan ini.

“Ini untuk memastikan eksistensi produk ekraf sebagai penggerak ekonomi, membuka lapangan pekerjaan. Oleh karena itu saya mengajak seluruh stakeholder untuk terus bergerak menuju Indonesia Emas 2045. Dukung adat Melayu, sebagai salah satu destinasi wisata berbasis budaya” kata Menparekraf.***