LAMPUNG – Wabah Covid-19 yang kian merebak di Indonesia, membuat sejumlah daerah menunda kegiatan dengan tujuan menghindari terjadinya titik kumpul massa atau orang banyak dengan menunda sejumlah acara.
Seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan sejumlah daerah lainnya resmi menunda car free day selama dua pekan. Bahkan gelaran internasional Formula E juga ditunda akibat pademi global tersebut.
Namun hal itu, ternyata tidak berlaku untuk Lampung Craft 2020, promosi produk kerajinan di Lampung resmi digelar. Bahkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dalam sambutannya mengajak masyarakat memanfaatkan ajang Lampung Craft 2020 untuk promosi produk kerajinan dan meningkatkan daya saing demi membangun dan mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Arinal saat membuka Lampung Craft 2020 di Gedung Graha Wangsa, Bandarlampung, Sabtu (14/3/2020).
“Kegiatan ini selain sebagai ajang promosi produk kerajinan dan budaya juga merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kita semua untuk menjadi media bertukar informasi serta menyatukan langkah untuk saling bersinergi dalam membangun dan mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya,” ujar Gubernur Arinal sebagaimana dikutif laman resmi milik pemerintah setempat.
Lampung Craft sendiri akan berlangsung 14-15 Maret 2020 dengan mengusung kain khas Kabupaten Lampung Barat yakni Celugam sebagai ikon. Pameran ini sekaligus rangkaian Perayaan HUT Dekranas ke- 40 dan HUT Provinsi Lampung ke- 56.
Lampung Craft juga merupakan pameran dagang kerajinan Lampung pertama kali dan menjadi pameran kerajinan terbesar di Lampung.
Menurut Arinal, kegiatan ini sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Lampung untuk meningkatkan daya saing UMKM kerajinan.
“Kegiatan ini untuk menyatukan kreasi dari masing-masing Kabupaten/Kota, dan responnya luar biasa. Karena baru pertama kali dilaksanakan, ini sangat bagus dan saya akan konsen untuk membantu karena kita bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Arinal mengatakan melalui event ini bisa memberikan kesempatan bersaing sehingga kualitasnya lebih meningkat dan pangsa pasarnya akan lebih menyebar.
Selain itu, kata Arinal, Pemerintah Daerah juga telah menyediakan lokasi pasarnya, seperti di Rest Area Jalan Tol, Pelabuhan Dermaga Eksekutif Bakauheni dan Bandara Radin Inten II.
Arinal menururkan para pengrajin merupakan salah satu ujung tombak pembangunan ekonomi kreatif sekaligus penjaga serta pengembang warisan budaya Lampung.
Arinal berharap, ajang Lampung Craft ini dapat mengedukasi masyarakat Lampung yang merupakan pangsa pasar utama yang potensial untuk mencintai dan membeli produk-produk daerah sendiri.
“Kepada para pengrajin saya dorong untuk terus meningkatkan kualitas dan mutu produk hasilnya, sehingga mampu bersaing produk-produk di tingkat nasional, regional bahkan internasional,” katanya.
Arinal menyebutkan UMKM adalah pelaku ekonomi yang penting, baik bagi perekonomian Lampung maupun nasional. “UMKM, sangat berperan dalam penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Arinal menilai guna menghadapi tantangan bagi para UMKM atau pengrajin, ada beberapa strategis yang dilakukan. Di antaranya mengimbangi produktivitas usaha UMKM, di mana pelaku usaha harus mampu memanfaatkan percepatan pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan.
Kemudian, melakukan penguatan kelembagaan dan strategi konsolidasi, pengembangan jaringan usaha dan pemasaran serta pengembangan SDM pengrajin.
Gubernur Arinal juga mengimbau para pengrajin terus memperbaharui desain produk-produk kerajinan sesuai trend terkini namun tetap berciri khas Budaya Lampung. Mengingat trend kerajinan dunia yang terus berubah dan berkembang. (Red)