Scroll untuk baca artikel
AdvertorialHead LineParlementaria

Latu Har Hary: Islamic Centre Bekasi Harus Tetap Jadi Icon Pusat Dakwah Keagamaan

×

Latu Har Hary: Islamic Centre Bekasi Harus Tetap Jadi Icon Pusat Dakwah Keagamaan

Sebarkan artikel ini
Latu Har Hary Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi
Latu Har Hary Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi

KOTA BEKASIIslamic Centre Kota Bekasi adalah bukti sejarah sinergi antara ulama dan umaro (pemerintahan). Harus menjadi Icon Kota Bekasi sebagai pusat dakwah dan keagamaan.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Latu Har Hary, menyikapi adanya wacana pembangunan resto ala Timur Tengah Nasi Mandhi Bosgil yang digaungkan oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bang Jampang, sapaan akrab Politisi PKS ini, mendesak Pemerintah Kota Bekasi agar menyelesaikan polemik terkait pemanfaatan tanah milik Pemerintah Kota Bekasi yang saat ini menjadi Islamic Centre KH. Noer Alie.

Wacana akan ada restauran ala Timur Tengah di Islamic Center sebagaimana informasi beredar, tentu hal itu bertentangan dengan peruntukan awalnya sebagai pusat syiar atau dakwah keagamaan.

“Rencana itu jika benar, bertentangan dengan Kepwal No:32/kep.572-BPKAD/VII/2016 tanggal 22 Desember 2016 tentang pemanfaatan lahannya yang hanya diperuntukan sebagai pusat Syiar dan Dakwah,” tegas Latu, Kamis 22 Mei 2026.

Dikatakan bahwa, sebelumnya Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, pernah menyatakan komitmen untuk merealisasikan perjanjian kerjasamanya.

Hal ini perlu ditegaskan agar penyelesaian payung hukum Kerjasama antara Pemkot Bekasi dengan Yayasan Islamic Centre KH. Noer Alie dapat segera diselesaikan.

Begitu pun selanjutnya terkait pembangunan masjid yang saat ini mangkrak agar dapat segera diselesaikan dengan bantuan APBD Kota Bekasi.

“Kondisi yang telah terjadi tersebut jangan justru diperumit dengan menambah atau memperpanjang polemik baru dengan memberikan izin pemanfaatan tanah di area lokasi Islamic Center,”tegas Latu Har Hary.

Diketahui sebelumnya Tri Adhianto dalam sebuah acara mengatakan bahwa rencana akan membangunan rumah makan ala timur tengah di komplek Islamic Center Kota Bekasi dibagian utara.

Hal itu pun mendapat penolakan dari Yayasan Islamic Centre Bekasi menolak permohonan penggunaan lahan di bagian utara kawasan Islamic Centre dijadikan area kuliner. Pasalnya sejak awal lahan tersebut disepakati sebagai area kosong atau tempat parkir.***