Ia juga menyatakan, kejadian seperti ini (warga terjerat kabel) baru yang pertama menerima lapor. Akan tetapi ia berharap kepada pihak-pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan.
“Saya harap diperbaiki kabel-kabel yang semrawut. Supaya tidak ada korban yang berjatuhan akibat kabel semrawut,” tukasnya.
Pemkot Bekasi Gagap Tata Kelola Fiber Optic
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Solikhin mengaku belum bisa menata kelola kabel optik milik perusahaan seluler lantatan keterbatasan infrastruktur.
Dia menjelaskan, pemerintah baru merencanakan menertibkan sejumlah kabel FO dan kabel milik PT PLN yang melintas di seluruh wilayah Kota Bekasi. Namun perencanaan tersebut bisa direalisasikan secara bertahap.
“Kalau kabel itu kan rencananya mau kita tertibkan, dalam arti kita meminta ditanam ke bawah,” katanya kepada wartawan.
Solikhin berharap seluruh kabel bisa ditanam di bawah agar tidak merusak estetika dan lebih tertata. Namun semuanya, kata dia, membutukan biaya yang cukup besar.
“Saya mencoba yang di stasiun, sudah kita siapkan di bawah. Namun biayanya kan lumayan besar kalau ditanam di bawah semua. Perhitungan dulu saat FS itu Biaya yang dibutuhkan lebih dari Rp 800 miliar, kan gak mungkin. Kita gak mampu,” katanya.
Mengenai peristiwa yang terjadi terhadap History Cally Power, Solikhin mengaku belum mendapat laporan. Namun pihaknya bakal memanggil pemilik kabel setelah diidentifikasi.
“Belum ada laporan ke kita. Kalau ada kronlogis kejadiannya seperti foto sampaikan saja ke kita, nanti kita undang pihak perusahaannya,” katanya.
Solikhin menjelaskan, banyak kejadian diberbagai wilayah akibat tidak tertatanya kabel optik. Namun pihaknya masih gamang lantaran regulasi yang mengatur utilitas masih digodok DPRD.
“Memang kejadian banyak banget bukan hanya di kita, itu memang operator tidak boleh lalai, maka akan saya panggil itu. Saya ingin tahu kabelnya punya siapa, lokasi nya dimana,” tandasnya.***