Perikanan

Lokasi Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Ditebar Benih Baru

×

Lokasi Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Ditebar Benih Baru

Sebarkan artikel ini
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menpan RB Azwar Anas, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin (BINS) di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024)
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menpan RB Azwar Anas, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin (BINS) di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024) - foto doc ist

KARAWANG – Hari ini, sesuai rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penebaran benih ikan nila salin di lokasi modeling Budi Daya Ikan Nila Salin (BINS), Karawang, Jawa Barat, Senin 2 Desember pagi.

Sebagaimana dilansir dari rilis resmi KKP, Penebaran benih ini merupakan siklus kedua sejak September 2024 lalu secara bertahap untuk mengisi semua kolam yang ada. Hasil penebaran siklus pertama telah dilakukan panen pada Mei lalu.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Modeling BINS merupakan penggerak program revitalisasi tambak milik petani yang kurang produktif di wilayah Pantura agar meningkat. Modeling ekonomi biru ini untuk mendukung program makan bergizi gratis melalui hasil perikanan yang berkualitas dan bermutu.

BACA JUGA :  KKP Tanam Ribuan Fragmen Karang di Perairan Sabu Raijua

Modeling BINS Karawang diresmikan pada 8 Mei 2024. Pembangunannya dimulai sejak tahun 2023 di lahan seluas 84 hektare. BINS merupakan terobosan Menteri Sakti Wahyu Trenggono membangun Modeling Budi Daya Nila Salin sebagai model percontohan peningkatan produktivitas lahan di wilayah Pantura.

Lahan ini adalah lahan miliki KKP yang semula peruntukannya adalah sebagai tambak udang yang dibangun oleh Presiden Soeharto sejak 1984 silam dengan nama Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat dan berhenti pada 1998.

Selain kolam produksi, terdapat fasilitas lain di antaranya Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), inlet outlet, tandon, hingga laboratorium. Proses produksinya juga sudah mengedepankan teknologi terkini salah satunya penggunaan mesin pakan otomatis.***