TANGGAMUS – Derasnya hujan yang mengguyur sejak Jumat (5/9/2025) sore hingga Sabtu (6/9/2025) dini hari memicu bencana longsor besar di Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus.
Material tanah, batu, dan pepohonan tumbang menutup jalan lintas penghubung Kota Agung Timur–Limau, membuat arus transportasi lumpuh total.
Timbunan longsor setinggi lebih dari dua meter membentang sepanjang belasan meter di dua titik rawan, yakni tanjakan Karang Brak dan ruas jalan Kuala Kaya di Pekon Tegineneng.
Situasi kian mencekam ketika sebuah truk terjebak di antara dua titik longsor, tanpa bisa bergerak menunggu jalan kembali terbuka.
“Material kayu, batu, dan tanah benar-benar menutup jalan. Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas,” ungkap Kapolsek Limau, Iptu Dedi Yanto, mewakili Kapolres Tanggamus, AKBP Rahmad Sujatmiko.
Polisi bersama warga berusaha melakukan gotong royong darurat. Hanya sebagian kayu yang bisa dipotong secara manual, sementara bongkahan tanah dan batu raksasa hanya bisa ditangani alat berat.
“Kami khawatir jika hujan kembali turun deras, longsor susulan bisa saja terjadi,” ujarnya dengan nada waspada.
Untuk mengantisipasi bencana lebih besar, Polsek Limau bersama BPBD Tanggamus memperketat patroli di titik-titik rawan serta berkoordinasi dengan pemerintah pekon dan PLN.
Hal ini guna mencegah bahaya listrik sekaligus mempercepat evakuasi warga jika kondisi memburuk.
Sementara itu, Kalak BPBD Tanggamus, Irvan Wahyudi, memastikan alat berat sudah dikerahkan menuju lokasi.
“Harapannya jalan bisa segera dibuka kembali, karena akses warga benar-benar terputus,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, jalan lintas masih terkunci material longsor, meninggalkan rasa cemas bagi warga dan pengguna jalan yang terjebak. ***







