Lingkungan Hidup

Lumba-lumba Terdampar di Natuna Akhirnya Mati

×

Lumba-lumba Terdampar di Natuna Akhirnya Mati

Sebarkan artikel ini

JAKARTA  –Lumba-lumba gigi kasar (Steno bredanensis) dengan ciri-ciri morfologis terdampar di Kawasan Pantai Tanjung, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau akhirnya mati. Sebelumnya sempat dilakukan observasi, tapi tidak terselamatkan dan kini bangkainya telah di kuburkan.

Satker KIPM Natuna dan Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna menemukan pertamakan bahwa lumba-lumba tersebut dalam kondisi hidup dengan ukuran mencapai 2 meter di Kawasan Pantai Tanjung, Kabupaten Natuna (9/4/2021).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Lumba-lumba ini panjang total tubuhnya 231 cm, panjang cagak 225 cm, panjang sirip dada 41 cm dan lingkar badan 106 cm. Setelah diobservasi oleh tim diketahui dalam kondisi lemas dengan badan condong miring ke kanan, luka berlubang di bagian dada, luka sayatan di bagian punggung dan luka di bagian moncong,” ujar Kepala BPSPL Padang, Mudatstsir.

BACA JUGA :  Kades di Padangratu Akui Tidak Ada Kontribusi Apapun dari PT HBP

Dikatakan sebelumnya, lumba-lumba beberapa kali diarahkan oleh tim menuju laut namun lumba-lumba tersebut kembali ke pantai dikarenakan faktor alam. Untuk menghindari kematian lumba-lumba yang tidak bisa diarahkan ke laut, maka dilaksanakan evakuasi menuju keramba tancap untuk ditangani lebih lanjut.

“Selang beberapa waktu, dikarenakan luka yang cukup parah, lumba-lumba tersebut tidak dapat bertahan dan mati. Selanjutnya, bangkai lumba-lumba dikubur di sekitar pantai pada Minggu(10/4/2021). Penanganannya dituangkan dalam Berita Acara Nomor 39/Satker BPSPL-TPI/IV/202,” pungkas Mudatstsir.

Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki rujukan pengelolaan mamalia laut dengan menetapkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Mamalia Laut Periode 2018-2022 melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor 79 Tahun 2018. Di dalamnya terdapat standar operasional prosedur mengenai edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan terhadap kejadian mamalia laut terdampar.

BACA JUGA :  Begini Perbedaan Jaring Tarik Berkantong dengan Cantrang

(Kamelia)