KOTA BEKASI — Peredaran bebas obat keras berbagai jenis berkedok toko kosmetik dan jamu di Kota Bekasi mendapat respon keras dari Wali Kota Tri Adhianto dengan memerintahkan lurah dan Camat turun memberantas.
Hal itu ditegaskan Tri Adhianto dalam apel pagi bersama aparatur pemerintah di Plaza Pemkot Bekasi, Senin (16/6/2025).
Dalam kesempatan itu Mas Tri sapaan akrbanya langsung menginstruksi seluruh Lurah dan Camat bergerak.
“Ajak masyarakat bergerak bersama memberantasnya,”tegas Tri, menyebut penyebaran toko obat terlarang ini sudah sangat mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius terhadap generasi muda, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental.
Dia meminta Lurah dan Camat pasang mata, telinga, dan hati. Gunakan kekuatan masyarakat untuk menghapus toko-toko obat terlarang dari wilayahnya. Tak hanya sekadar perintah, Tri juga meminta setiap wilayah menyusun strategi sistematis berbasis partisipasi warga demi menciptakan lingkungan yang sehat dan aman.
“Buat upaya sistematis. Jangan hanya mengandalkan aparat. Masyarakat kita punya kekuatan besar untuk menjaga lingkungannya,” lanjutnya.
Fakta mencengangkan pun terungkap. Dalam sejumlah razia yang digelar Pemkot Bekasi bersama Satpol PP dan pihak berwenang, ditemukan bahwa pelaku penjualan obat-obatan terlarang bukan warga Bekasi, melainkan pendatang dari luar daerah.
“Setelah kami lakukan razia, yang jual obat-obatan itu bukan warga Kota Bekasi. Mereka datang ke sini hanya untuk merusak masa depan anak-anak kita,” ungkap Tri geram.
Pemerintah Kota Bekasi saat ini tengah menggencarkan patroli, penindakan, dan pengawasan terhadap toko-toko mencurigakan.
Namun, Tri menegaskan, keterlibatan aktif masyarakat adalah kunci utama keberhasilan gerakan ini.Dengan menggandeng tokoh masyarakat, karang taruna, RT/RW, dan organisasi kepemudaan, Tri ingin membentuk barisan sosial yang solid demi membendung peredaran obat-obatan ilegal yang banyak disalahgunakan anak muda, seperti tramadol, hexymer, dan obat daftar G lainnya.
“Kita tidak akan biarkan Bekasi menjadi sarang perusak generasi. Ini tanah kita, dan kita yang akan menjaganya,” tutup Tri penuh semangat.***