TANGGAMUS – Masih mengalami defisit anggaran jadi alasan PT Aneka Usaha Tanggamus Jaya (AUTJ) belum bisa menyetorkan laba untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus, Lampung.
“Desfisit anggaran jadi masalah utama PT AUTJ, untuk memperoleh laba bagi PAD Kabupaten Tanggamus. Tidak ada yang dapat dalam hal ini,” ungkap Imron Saleh, Direktur PT. AUTJ, kepada Wawai News, Kamis (4/3/2021).
Diketahui PT. AUTJ merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di dua unit usaha yaitu usaha SPBU dan usaha produksi air mineral merk Way Ku.
Untuk usaha produksi air mineral merk Way Ku terdapat dua jenis produk yakni produk galon dan air minum dalam kemasan gelas.
“Saya hanya sampaikan faktanya bahwa kita belum bisa menyumbang PAD, syarat kita bisa menyumbang PAD itu kan kita harus untung,” jelasnya.
Namun demikian ia mengaku optimis, bahwa PT. AUTJ kedepan bisa tumbuh dan mampu memberi kontribusi bagi PAD Kabupaten Tanggamus.
Menurut Imron, salah satu faktor penyebab defisit anggaran yaitu kurang maksimalnya tingkat pemasaran produk air mineral. Diakuinya untuk di wilayah Tanggamus pun belum merata di bidang pemasaran produk Way Ku.
Banyak faktor yang mempengaruhinya, untuk di lokal Tanggamus aja, kami akui belum merata pemasarannya, bukan tanpa alasan, yang pertama juga terkendala di mesin produksi “bebernya.
Namun demikian untuk unit usaha SPBU yang dikelola oleh AUTJ hanya perlu meningkatkan di bidang pelayanan. Sebab perjalanan unit usaha, SPBU dijalankan secara konstan. Selama ini, keuntungan dari SPBU digunakan untuk subsidi silang agar Way Ku bisa terus berproduksi.
“Kalau SPBU ini sebenarnya kami lebih cendrung ke pelayanan, karena SPBU tentunya berbeda dengan Way Ku. Produk Way Ku ini kan betul-betul persaingan bisnis, sementara SPBU asal punya modal buat beli DO, ya sudah berjalan” ucapnya.
Diakuinya bahwa di Tahun 2021 akan ada penyertaan modal dari Pemkab Tanggamus dengan kisaran Rp800 juta, namun dengan angka tersebut, masih kurang maksimal.
“Sebenarnya dengan angka itu, sudah saya hitung hitung sudah sangat mepet, karena sebenarnya saya ada produk baru, yang kemasan botol, tapi saya hitung-hitung dana itu gak cukup” paparnya.
Imron mencapai bahwa akan ada penyertaan tambahan modal dari APBD Kabupaten Tanggamus karena PT AUTJ sudah diikat oleh peraturan daerah. Dulunya ada batasan penyertaan modal, sampai sekarang itu belum terserap semua.
“Makanya kami masih memungkinkan untuk mendapatkan penyertaan penambahan modal, kemarin memang Rp800 juta, kemudian komunikasi saya terakhir, kalau gak salah ada, kemudian ditinjau ulang, berapa sebenarnya yang akan digelontorkan” Pungkasnya.