WAWAINEWS.ID — Masyarakat merasa senang akan hadirnya mini market Alfamart di sekitar Pasar Simpang, tepatnya di jalan Ir haji Juanda pasar Simpang Pekon kagungan Kecamatan Kotaagung Timur, Kabpaten Tanggamus, Lampung.
Dengan dibangunnya toko ritel Alfamart di sekitar lokasi tersebut tentunya dapat menghidupkan kembali gairah tempat yang hampir tak terdengar lagi nama pasar di wilayah setempat.(27/12/2022).
“Kami menyambut baik kehadiran Alfamart di pasar simpang. Justru dengan adanya Alfamart bisa menghidupkan kembali gairah tempat yang hampir tak terdengar nama pasarnya” ungkap warga.
Perampok Alfamart di Wayratai Sudah Dibekuk, Ternyata Mantan Karyawan
Sementara warga di sekeliling lokasi yang akan didirikan Alfamart tersebut mengaku setuju dan telah menandatangani atas pendirian Alfamart tersebut.
Selain warga sekitar, aparat pekon setempat mulai dari RT, RW termasuk Kepala Pekon setuju akan kehadiran Alfamart di lokasi tersebut dan menandatangani terhadap pendirian Alfamart itu.
Sampang Turus Lagi, Giliran Anggaran Pelatihan Siskeudes Jadi Pertanyaan?
Salah seorang warga setempat RA (40) menyayangkan jika ada warga yang tidak setuju hadirnya Alfamart di wilayah pasar simpang, ia pun merasa heran jika ada yang tidak setuju atas pendirian alfamart.
“Silahkan bersaing dengan baik jika bertransaksi jual beli, toko tradisional justru gak ada celah untuk kalah dengan pasar modern jika warung tradisonal dikelola dengan baik. Bahkan bisa jadi motivasi untuk menghidupkan warung tradisional” pungkasnya.
Kakon dan PLD Sampang Turus Tanggamus saling tuding terkait anggaran tagihan Wi-Fi
Selain itu RA juga menyebutkan bahwa antara Pedagang Tradisional dengan Alfamart dan Indomaret memiliki kelas pelanggan yang berbeda, yaitu kelas atas berbelanja di Alfamart dan Indomaret sedangkan kelas menengah kebawah memilih untuk berbelanja pada Pedagang Tradisional.
Warga Sampangturus Tolak Pengadaan Lampu Jalan Gunakan Dana Desa
Kemudian tidak berpengaruh apa pun terhadap omset mereka terkait dengan berdirinya toko ritel tersebut karena selain dari setiap pedagang sudah memiliki pelanggan masing masing juga masyarakat memiliki status sosial yang berbeda-beda.***