TANGGAMUS – Perkembangan zaman banyak tradisi atau budaya yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat Lampung Pesisir di Tanggamus. Salah satu tradisi yang ditinggalkan masyarakat yaitu tradisi Mekhaggoh.
Mekhaggoh adalah salah satu tradisi dalam perkawinan orang Lampung pesisir, untuk melambangkan kebersamaan dalam acara pernikahan dimana sanak saudara berduyun-duyun hadir dengan membawa makanan tertentu untuk disajikan dalam makan bersama atau makan besar saat puncak acara perkawinan.
Lunturnya tradisi Mekhaggoh sebagai pemersatu lambang gotong royong itu, tentunya bukan tanpa sebab. Padahal banyak makna terkandung didalamnya, kini Mekhaggoh sudah tidak dipakai dalam acara perkawinan suku Lampung. Tidak ada lagi tedda yang biasanya ditunggu keluarga di rumah.
Tradisi itu sudah lama ditinggalkan, tidak terlihat lagi, setiap acara pernikahan, sejumlah orang berduyun duyun mengantarkan sumbangan makanan siap saji dengan menggunakan pahakh (Talam berkaki), sebagai lambang persaudaraan.
Kini Mekhaggoh digantikan berupa sumbangan sejumlah uang. Kemajuan zaman menggeser tradisi Mekhaggoh terganti sumbangan sejumlah uang, entah karena ingin simple. Tidak ada lagi tedda bawaan yang ditunggu keluarga di rumah saat pulang dari rumah yang melaksanakan hajatan perkawinan.
Mekhaggoh itu sendiri mempunyai ciri khas yaitu makanan yang diantar biasanya ikan asap yang sudah dibumbui (Gulai taboh Iwa Tenapa) yang di letakkan dalam mangkok.
Beberapa mangkok yang berisi iwa tenapa disajikan menggunakan Pahakh (Talam berkaki), selain gulai taboh iwa tenapa, isi pahakh tersebut dilengkapi dengan serancang nasi.
Tujuan mekhaggoh tak lain adalah untuk memberi makan para tamu undangan atau sanak saudara yang hadir saat pesta pernikahan untuk makan bersama yang disebut pangan.
Setelah pelaksanaan pangan, sisa dari isi Pekhaggohan (sisa makanan berupa gulai dan kue) tersebut di bawa pulang yang memang sudah di siapkan kantong plastik di setiap pahakh.
Sisa makanan yang dibawa pulang itu sendiri dinamakan tedda, hal yang di tunggu oleh keluarga yang tidak hadir saat pesta adalah tedda itu sendiri.