Scroll untuk baca artikel
Agama

Menag Nasaruddin Umar Melayat Kwik Kian Gie: “Ia Pergi, Tapi Gagasan Kebangsaannya Tak Akan Mati”

×

Menag Nasaruddin Umar Melayat Kwik Kian Gie: “Ia Pergi, Tapi Gagasan Kebangsaannya Tak Akan Mati”

Sebarkan artikel ini
Menteri Agama Nasaruddin Umar datang melayat almarhum Kwik Kian Gie mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional era 2001–2004 yang wafat pada usia 90 tahun, Senin (28/7) malam di RS Medistra. pada Rabu 30 Juli 2025 - foto doc

JAKARTA – Rumah Duka Sentosa, Jakarta, Rabu pagi 30 Juli 2025 tak hanya dipenuhi karangan bunga. Udara haru terasa menggantung saat Menteri Agama Nasaruddin Umar datang melayat almarhum Kwik Kian Gie mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional era 2001–2004 yang wafat pada usia 90 tahun, Senin (28/7) malam di RS Medistra.

Menag tak sendiri. Turut mendampinginya jajaran pimpinan Ditjen Bimbingan Masyarakat: Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, dan Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung. Sebuah kehadiran lintas iman yang menyimbolkan semangat pluralisme, nilai yang juga menjadi napas kehidupan almarhum.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kwik Kian Gie dikenal sebagai intelektual berdarah dingin namun berhati panas terhadap nasib Indonesia. Dan itu pula yang dirasakan Menag.

“Saya pribadi sangat kehilangan. Beliau bukan sekadar ekonom. Ia seorang nasionalis tulen, pemikir keras kepala dalam hal cinta tanah air,” ujar Nasaruddin dengan mata sedikit berkaca.

Menurutnya, setiap perjumpaan dengan almarhum selalu diwarnai diskusi mendalam, bahkan tak jarang menukik tajam pada tema kebangsaan dan keberagamaan.

“Pernah saya ajak ke pondok. Kami berbicara panjang lebar. Perspektif beliau terhadap keberagaman sangat berani dan jujur. Cara beliau memandang saya sebagai sahabat, sebagai sesama anak bangsa sangat berkesan,” kenangnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, Menag mengajak seluruh pelayat mengheningkan cipta dalam doa lintas iman, sebuah gestur yang mencerminkan semangat inklusif sang mendiang.

BACA JUGA :  Virus Corona Bisa Ancam Penyelenggaraan Haji 2020

“Mari kita berdoa dari kepercayaan masing-masing, dengan cara yang paling luhur, agar perjalanan sahabat kita ini diberkahi,” ucapnya lirih.

Sebagai penutup, Menag berpesan agar bangsa ini tidak hanya berkabung, tetapi juga belajar.

“Kita kehilangan fisik beliau, tapi jangan kehilangan nilai-nilainya. Bangsa ini butuh lebih banyak orang seperti beliau yang keras demi kebaikan, yang vokal demi rakyat,” pungkas Nasaruddin.

Jenazah Kwik Kian Gie dijadwalkan untuk dikremasi pada hari ini, Kamis (31/7) pukul 11.00 WIB. Namun gagasan dan jejak intelektualnya, tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat.***

Yusuf Blegur
Opini

Disampaikan Oleh Yusuf Blegur WAWAINEWS.ID – Mungkin Bahlil…