Sebagian orang Aghori sudah menggunakan telpon seluler dan transportasi umum. Semakin banyak yang juga mengenakan baju saat datang ke tempat umum.
Di dunia ini terdapat lebih dari satu miliar orang penganut Hindu, namun mereka tidak mengikuti satu aliran saja.
Tak ada nabi atau buku suci yang jadi acuan tunggal bagi semua pemeluk Hindu.
Sulit untuk memperkirakan jumlah orang Aghori namun para pakar mengatakan jumlahnya sekitar beberapa ribu saja.
Bahkan bagi sebagian besar orang India yang biasa melihat para pertapa, bertemu dengan orang Aghori dapat menjadi sesuatu yang menakutkan dan menjijikkan. Aghori melumuri badan mereka dengan abu dari pembakaran jenazah.
Prilaku Kanibalisme
Sekte Aghori menantang kepercayaan agama tradisional dan mencari kemurnian dalam segala hal.
Aspek penting dari sistem kepercayaan mereka adalah memandang segala sesuatu sebagai murni, tidak peduli seberapa kotor atau kotornya itu.
Memegang kepercayaan seperti itu membawa mereka lebih dekat ke tidak hanya pencerahan tetapi juga Tuhan.
Selain itu, Aghori meninggalkan semua kepemilikan duniawi — mereka memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki milik pribadi.
Karena ritual dan kepercayaan mereka, umat Hindu arus utama secara universal mencela mereka — salah satu ritual tersebut adalah kanibalisme.
Sekarang kanibalisme memang memiliki konotasi negatif, sehingga sulit dipercaya bahwa praktik seperti itu masih dilakukan di beberapa belahan dunia.
Berbeda dengan praktik kanibalisme dalam sejarah, Aghoris mengambil pendekatan yang berbeda. Alasan dan sistem kepercayaan mereka membuat mereka menarik untuk diketahui orang.
Ritual Aghori yang paling terkenal adalah tindakan mereka memakan mayat manusia. Aghori mengabdikan diri mereka untuk Dewa Hindu Siwa, dengan demikian mempraktikkan Shaivisme.
Semua orang Hindu percaya pada reinkarnasi, tetapi tujuan akhir dari semua Aghori adalah untuk memutus siklus reinkarnasi untuk mencapai transendensi.
Dengan menggunakan kanibalisme sebagai praktik, suku Aghori menerima kematian dan menolak kebiasaan dunia.
Orang Aghori memakan orang yang baru saja meninggal. Banyak yang membuang mayat di sungai Gangga karena beberapa alasan, dan ini memberikan kesempatan bagi Aghori untuk mengambil mayat dari sungai yang tercemar.
Penduduk desa yang tinggal di sepanjang sungai berusaha agar tubuh tetap terendam, tetapi beberapa tubuh muncul ke permukaan, sehingga memudahkan Aghoris untuk menarik mereka dari sungai.
Apa yang Mereka Lakukan dengan Mayat ?