EkonomiNasional

Mengenal Bahan Bakar CNG Pengganti Pertalite

×

Mengenal Bahan Bakar CNG Pengganti Pertalite

Sebarkan artikel ini
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.341.07 di Simpang Empat Desa Gunung Sugih Besar, Sekampung Udik, Lampung Timur
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.341.07 di Simpang Empat Desa Gunung Sugih Besar, Sekampung Udik, Lampung Timur

Bagaimana dengan keamanan bahan bakar baru pengganti Pertalite itu? Pertamina telah menyiapkan tangki CNG setara Pertamax Turbo RON 98 yang terbuat dari baja.

Dalam pengaplikasian Bahan Bakar Minyak CNG  setara Pertamax Turbo RON 98 untuk sepeda motor, Pertamina akan menggunakan tabung CNG 14 x 53 cm sehingga dapat di tempatkan dengan mudah di sepeda motor tanpa mengurangi kenyamanan dalam berkendara.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Terungkap, Kebakaran di SPBU Banjar Akibat Korsleting Listrik Mobil

Sebagai informasi, bahan bakar baru pengganti Pertalite itu merupakan bahan bakar gas yang dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam ini telah digunakan oleh beberapa negara.

BACA JUGA :  Pelunasan Biaya Haji Reguler Dimulai, Simak Disini Besaran Setiap Daerah!

Sedangkan di Indonesia penggunaan bahan bakar baru pengganti Pertalite itu telah diaplikasikan untuk antara lain di bus Transjakarta.

M Haryo Yunianto, Direktur Utama PGN (Perusahaan Gas Negara) jika penggunaan CNG sebagai pengganti bensin lebih irit 55 persen dibanding dengan Pertalite.

BACA JUGA: Warga Keluhkan Aksi Pengecoran di SPBU Gunung Sugih Besar Lampung Timur

Tak hanya itu, dalam pengaplikasian CNG tidak perlunmelakukan perubahan yang signifikan terhadap sistim bahan bakar pada kendaraan.

Dengan kualitas oktan yang mencapai 98 atau setara dengan Pertamax Turbo, tentunya akan meningkatan peforma dari kendaraan serta dengan emisi gas buang yang lebih rendah dari Pertalite.

“Selain harga lebih murah, CNG juga memiliki performa lebih baik dari Pertalite karena dari bahan baku metana yang bersih dan beroktan tinggi,” terang M Haryo Yunianto.