Scroll untuk baca artikel
Internasional

Menlu Saudi di PBB: Dunia Wajib Hentikan Genosida Israel, Jangan Jadi Penonton Berdasi

×

Menlu Saudi di PBB: Dunia Wajib Hentikan Genosida Israel, Jangan Jadi Penonton Berdasi

Sebarkan artikel ini
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel yang menewaskan lima jurnalis Al Jazeera di Gaza (REUTERS/Ebrahim Hajjaj Purchase Licensing Rights).

WAWAINEWS.ID – Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menohok dunia internasional dalam Sidang Umum PBB ke-80. Dengan suara lantang, ia mendesak intervensi global untuk menghentikan genosida Israel di Gaza yang disebutnya sebagai tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah modern.

“Penderitaan rakyat Palestina hari ini belum pernah terjadi sebelumnya kelaparan, pemindahan paksa, pembunuhan sistematis. Semua ini terang-terangan melanggar Piagam PBB, hukum internasional, dan hukum humaniter,” tegas Faisal, Minggu (28/9/2025).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pangeran Faisal menekankan bahwa eskalasi militer tidak pernah melahirkan perdamaian, dan menyerukan agar serangan Israel segera dihentikan. Ia juga menuntut agar bantuan kemanusiaan masuk tanpa hambatan ke Gaza, di mana jutaan orang kini hidup di ambang kelaparan.

BACA JUGA :  Buntut Pembakaran Al Quran, Ajakan Untuk Boikot Produk Swedia Bermunculan

“Masalah Palestina yang ditangani di luar kerangka hukum internasional hanya memperpanjang kekerasan. Kalau dunia hanya bisa rapat, bikin resolusi, lalu pulang selfie di koridor PBB—ya penderitaan rakyat Palestina akan terus jadi tontonan gratis,” sindirnya.

Solusi Dua Negara: Dari Konsep Jadi Wacana Abadi?

Faisal kembali mendorong solusi dua negara sebagai jalan keluar. Ia memperingatkan, kegagalan komunitas internasional mengambil sikap tegas hanya akan memperluas ketidakstabilan global.

“Kegagalan untuk menghentikan agresi Israel hanya akan meningkatkan kejahatan perang dan genosida. Dunia tidak butuh pernyataan simpati lagi, yang dibutuhkan adalah tindakan,” katanya.

Arab Saudi, sambung Faisal, sudah ikut berinisiatif:

  • Bersama Norwegia & Uni Eropa, membentuk koalisi solusi dua negara.
  • Bersama Prancis, memimpin Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk perdamaian Palestina.
  • Mendukung reformasi Otoritas Palestina, agar bisa lebih dipercaya rakyatnya sendiri.
BACA JUGA :  Wakil Wali Kota Bekasi Hadiri Pemutaran GAZA (HAYYA 3), Serukan Dukungan untuk Palestina

“Kami menyambut baik semakin banyaknya negara yang mengakui Palestina. Yang lain, ayo jangan kebanyakan mikir,” ujarnya dengan nada menekan.

Fakta di Lapangan: Gaza Jadi Neraka Dunia

Sementara para diplomat berdebat soal redaksi resolusi, Gaza terus dibombardir. Menurut laporan WAFA, 40 warga Palestina tewas pada Minggu (28/9/2025) saja akibat serangan Israel.

Sejak Oktober 2023, korban jiwa mencapai 66.005 orang, dengan 168.162 terluka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Artinya, setiap kali dunia berdebat soal “apa itu gencatan senjata permanen”, satu keluarga Palestina bisa saja lenyap dari catatan sipil.

Pidato Faisal ditutup dengan seruan agar dunia berhenti bersandiwara.

“Sudah saatnya masyarakat internasional bertindak dalam solidaritas, membangun kepercayaan, dan mengupayakan kerja sama tulus untuk keamanan semua,” pungkasnya.

BACA JUGA :  The Jupiter Tampil Memukau di Langit Tanjungpinang

Pertanyaannya: apakah dunia akan bergerak, atau cukup puas jadi penonton VIP genosida, lengkap dengan dasi dan pidato moral di podium PBB?.***

Opini

Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi – 03/09/2025 WAWAINEWS.ID…