Pertanian

Mentan Klaim Stok Beras Indonesia Surplus 10 Juta Ton

×

Mentan Klaim Stok Beras Indonesia Surplus 10 Juta Ton

Sebarkan artikel ini

WAWAINEWS – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim stok beras Indonesia surplus 10 juta ton. Sehingga dipastikan selama 2022 stok pangan aman.

Dikatakan Indonesia, jadi negara yang paling siap mrrnghadapi ancaman krisis pangan. Ungkapan itu menanggapi pernyataan Food and Agriculture Organization atau FAO.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Beras, kalau memang harganya tidak bersahabat potong semua pohon sagu yang ada. Kita masih punya 5 juta hektare sagu. Potong 1 juta sudah bisa bertahan 1-2 tahun, makan sagu aja,” ujarnya.

Baca Juga: Mentan Perkuat Hilirisasi Pertanian Komoditas Hortikultura

Mentan SYL memberi kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional dengan tagline “Penyuluh Hebat, Pertanian Kuat,” di Jakarta, pada Kamis (6/10/2022).

BACA JUGA :  Anjlok, Harga Lada di Lamtim  Hanya Rp27 Ribu/Kg

Dia meminta masyarakat agar tidak perlu mempersoalkan jumlah stoknya. Indonesia miliki eraca surplus 10 juta ton. “Dimana persoalannya? Kamu mau berapa ton? Mau beli berapa, ayo,” Ujar SYL.

Baca Juga: DKP3 Uji Coba Padi Varites Terbaru, Bisa Panen 70 Hari

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolb memastikan stok beras di Indonesia tercukupi hingga akhir tahun 2022.

“Kami di Kementerian Pertanian berkonsentrasi penuh untuk menjaga ketersediaan produksi sesuai target dari tahun ke tahun, untuk tahun ini bisa kami sampaikan pada masyarakat bahwa produksi (beras) cukup,” kata Harvick di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (3/10/2022).

Meski demikian, Harvick tak menampik adanya hambatan penyerapan beras di lapangan sehingga distribusi ke daerah-daerah menjadi terlambat.

BACA JUGA :  Kejar Target, TNI Dampingi Gapoktan Garap Program Serasi di Lamsel

Baca juga:Petani di Desa Toba Merana, Puluhan Hektar Sawah Terendam Banjir Mulai Membusuk

Dia menegaskan, pemerintah terus berupaya mencari solusi atas hambatan penyerapan tersebut. “Selalu kita rapatkan di kabinet kami sampaikan ke pak Presiden Jokowi masalah-masalahnya, yang terus kita cari jalan keluar,” ujarnya.***