Scroll untuk baca artikel
Agama

Minta Hujan, Masyarakat Desa Mekarmulya Gelar Shalat Istisqo

×

Minta Hujan, Masyarakat Desa Mekarmulya Gelar Shalat Istisqo

Sebarkan artikel ini

LAMSEL –  Kemarau panjang yang melanda Lampung Selatan menyebabkan kekeringan areal persawahan warga di Desa Mekarmulya, Kecamatan Palas. Kepala desa, ulama dan tokoh masyarakat setempat menggelar salat Istighosah atau salat meminta hujan, Sabtu (2/11/2019).

Kegiatan istighosah dan doa bersama tersebut digelar dilapangan desa setempat dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, ulama, ustad, tokoh masyarakat, pemuda. Mereka terlihat khusuk berdoa meminta hujan agar kekeringan bisa teratasi di wilayahnya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA
Kemarau panjang di sejumlah wilayah Indonesia, dirasakan warga Lampung Selatan. Kekeringan areal persawahan melanda di Desa Mekarmulya, Palas. Gambar diambil dari areal persawahan desa setempat. (Foto Endri)

“Doa bersama ini melibatkan para ulama, ustad dan seluruh lapisan masyarakat  dari 11 dusun. Kami disini tentunya memohon kepada sang khalik dengan melaksanakan sholat istisqo, untuk bisa turun hujan”ujar Rasiwan, Kepala Desa Mekarmulya.

BACA JUGA :  Begini Doa Qunut Khusus Imam

Dikatakan kemarau tahun 2019 cukup panjang dan membuat beberapa areal persawahan kekeringan dampaknya kepada petani yang merugi. Hal lainnya warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Menurutnya penghasilan utama warganya adalah bercocok tanam seperti sawah dan lainnya. Jika kekeringan seperti sekarang maka warga banyak menganggur tanpa penghasilan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa pihak  desa juga sudah membeli mesin Marsible alat untuk pengairan sawah agar para petani bisa bercocok tanam dalam musim kemarau.

Rasiwan Mengharapkan perhatia dari daerah setempat sekiranya bisa  memberikan bantuan terutama bagi petani yang tidak mampu untuk pengairan sawah dan air bersih di Desa Mekarmulya,

“Jumlah petani di Desa Mekarmulya totalnya ada 600 kepala keluarga (KK), dan luas lahan persawahan ada sekira 300 hektar,”jelas Rasiwan (Endri)