Scroll untuk baca artikel
EkonomiLampungLintas Daerah

MinyaKita di Pasar Tradisional Tanggamus Dijual Diatas HET, Sulit Didapat

×

MinyaKita di Pasar Tradisional Tanggamus Dijual Diatas HET, Sulit Didapat

Sebarkan artikel ini

WAWAINEWS.ID — Jelang Lebaran Idulfitri 1444 H/2023, keberadaan minyak goreng MinyaKita di sejumlah pasar tradisional wilayah Kabupaten Tanggamus mulai alami kelangkaan dan mahal, Kamis (30/3/2023).

Selain mengalami kelangkaan harga minyak goreng besutan pemerintah itu mulai merangkak naik dijual rata-rata di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu/liternya. Harga itu diikuti kenaikan sejumlah harga komoditi lainnya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Biasa jelang bulan Ramadhan gini, apalagi sudah mau memasuki pertengahan begini semuan kebutuhan pokok masyarakat (Kepokma) mulai naik. Tapi bisa dikategorikan wajar, ” ungkap pedagang pasar Tradisional Wonosobo, Tanggamus.

Zulhas Diminta Fokus Pada Tugas Turunkan Harga Minyak Goreng

BACA JUGA :  DUH, Diam-diam Sidang Kekerasan Wartawan di Tanggamus Sudah Digelar, Dicurigai Ada 'Permainan'

Sementara itu epala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tanggamus, Lampung Syaifudin Juhri mengakui terjadi kenaikan harga untuk minyak goreng merek MinyaKita.

“Kami temukan di pasaran tradisional harga MinyakKita mencapai Rp16 ribu hingga Rp17 ribu/liter dalam satu kemasan,”ungkapnya mengatakan bahwa itu berdasarkan survei ke beberapa pasar di Kabupaten Tanggamus.

Jelang Puasa, Harga Sejumlah Bahan Pokok Relatif Stabil di Bekasi

Menurutnya benar harga Minyakita melebihi harga eceran tertinggi (HET) karena pedagang membeli dari agen MinyaKita dengan harga Rp14 ribu, bahkan lebih.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa rutin rapat kordinasi dengan pihak Mendagri terkait penanganan masalah MinyaKita. Setiap selalu diusulkan agar ada penambahan pasokan. Mendagri pun menjanjikan untuk menambah produksi, namun sampai saat ini juga belum ada penambahan, untuk wilayah Tanggamus.

BACA JUGA :  Kecam Aktivitas Penambangan Pasir di GAK, Ormas LIBAS Akan Gelar Aksi

Polisi Temukan Bukti Permulaan Cukup dalam Kasus Penganiayaan Wartawan di Tanggamus

Untuk itu sebagai bentuk antisipasi terus melakukan operasi pasar di berbagai pasar tradisional di Tanggamus. Tujuannya untuk menstabilkan harga, apalagi saat ini dalam suasana bulan Ramadhan tentu kebutuhan pokok sangat dibutuhkan oleh masyarakat.