Scroll untuk baca artikel
Lingkungan Hidup

Miris, Camat Waway Karya Tidak Tahu Soal Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Desa Jembrana

×

Miris, Camat Waway Karya Tidak Tahu Soal Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Desa Jembrana

Sebarkan artikel ini
Suasana aktivitas tambang Pasir Ilegal berdalih cetak sawah ditengah perkebunan Sawit di Desa Jembrana, Minggu 4 Juni 2023 - foto Jali
Suasana aktivitas tambang Pasir Ilegal berdalih cetak sawah ditengah perkebunan Sawit di Desa Jembrana, Minggu 4 Juni 2023 - foto Jali

WAWAINEWS.ID – Kejahatan Lingkungan  berupa tambang pasir liar, merajalela di Wilayah Waway Karya, Lampung Timur. Para pelaku seolah kebal hukum meski bertahun-tahun melakukan aktivitas tanpa izin.

Ketegasan Forkopimcam di wilayah Waway Karya dalam menjaga lingkungan dari aktivitas tambang ilegal diperlukan. Tapi terkesan ada pembiaran bahkan Camat saat dikonfirmasi aktivitas tambang liar di Jembrana mengakui tidak mengetahuinya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Tambang Pasir Ilegal di Desa Jembrana Lampung Timur Bebas Beraktivitas

Padahal aksi pengerukan pasir secara liar terjadi di berbagai titik di wilayah Waway Karya dengan berbagai dalih. Namun tidak ada satu pun pelaku tertangkap, bahkan alat sedot pasir bergelimpangan bebas melakukan aktivitas.

BACA JUGA :  Lingkungan, Pemkab Waykanan Batasi Penggunaan Kantong Plastik

Camat Waway Karya, Lampung Timur Achmad Naufal, saat dikonfirmasi soal aktivitas Tambang Pasir di Desa Jembrana pun mengakui tidak mengetahui dan belum melihatnya.

Padahal diketahui saat aktivitas penutupan dan pemasangan police line pada salah satu aktivitas Tambang Pasir di Desa Tanjungwangi ada salah seorang bernama Made Swastika ikut didalam sebagai perwakilan masyarakat dari lembaga swadaya masyarakat.

BACA JUGA: Wartawan Korban Persekusi Bos Mafia Tambang Pasir Resmi Lapor ke Polda Lampung

Namun ketika ditanyakan apakah Camat Waway Karya mengetahuinya bahwa aktivitas Tambang Ilegal di Desa Jembarana dikendalikan oleh Made Swastika Camat tidak menjawab. Hanya menjawab alasan penutupan di Tanjungwangi karena berada di aliran sungai.

BACA JUGA :  Pertanyakan Laporan Penyelewengan DD, APKAN Kembali Datangi Inspektorat Lamtim

Padahal kehadiran Made swastika seolah menjadi perwakilan tokoh masyarakat itu mengundang pertanyaan apa beda pengelolaan  tambang pasir yang dilelolanya di Desa Jembrana dengan aktivitas tambang pasir di Desa Tanjungwangi.

Begitu pun soal masih adanya aktivitas tambang liar tidak jauh dari lokasi penutupan dengan pemasangan police line yang dilaksanakan Forkopimcam, Camat Waway Karya juga mengakui tidak mengetahuinya. Bahkan  Naufal malah balik bertanya untuk memastikan.