KOTA BEKASI – Eks Narapidana Kasus Korupsi Mochtar Mohamad memastikan diri akan meramaikan bursa bakal calon (Balon) untuk Pemilihan Wali Kota Bekasi 2024.
Keseriusannya pun ditunjukkan dengan mengambil langsung formulir pendaftaran bakal calon dari DPC PKB, pada Rabu 24 April 2024.
Diketahui bahwa Mochtar Mohamad merupakan Mantan Wali Kota Bekasi periode 2008-2013 yang terjerat perkara korupsi dan divonis enam tahun penjara.
Sebelumnya nama Mochtar Mohammad juga telah mengambil formulir pendaftaran di DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi melalui orang kepercayaannya pada 20 April 2024.
Kepada awak media, usai silaturrahmi dan mengambil formulir di DPC PKB Kota Bekasi Mochtar mengklaim jika telah mendapatkan restu dari Rahmat Effendi mantan Wali Kota Bekasi yang saat ini menjalani hukuman penjara terkait kasus suap dan gratifikasi.
Ia pun menyebut Rahmat Effendi merupakan salah satu tokoh politik di Kota Bekasi jadi alasannya untuk meminta dukungan.
Mochtar pun mengaku selain mendapat dukungan dari Pepen sapaan akrab mantan Wali Kota Bekasi 2018-2023 dia juga didukung Forum Komunikasi Rukun RW (FKRW) Bekasi Utara.
“Saya serius mencalonkan diri menjadi Wali Kota Bekasi. Karena saya sudah dapat restu dari Rahmat Effendi,”ungkapnya usai mengambil pendaftaran di DPC PKB Kota Bekasi.
Keseriusan Mochtar untuk maju Pilkada Kota Bekasi dibuktikan dengan ikut meramaikan tahapan penjaringan calon wali kota Bekasi di PDI Perjuangan.
Melansir dari Klikbekasi keseriusan Mochtar Mohamad karena atas permintaan warga dan tokoh-tokoh termasuk elit partai di Kota Bekasi yang datang menemuinya dan meminta maju untuk Pilkada Kota Bekasi.
“Saya bilang, saya harus minta izin Rahmat Effendi dulu, kalau dia ok saya maju. Dan akhirnya lewat orang kepercayaan Rahmat Effendi pesan itu disampaikan dan Rahmat Effendi merestui,” kata dia, melalui sambungan telpon selulernya dilansir dari redaksi klikbekasi.co, Rabu (24/4/2024).
Selain itu, ia akhirnya membulatkan tekad untuk maju Pilkada karena melihat tidak adanya figur kepemimpinan kuat di Kota Bekasi. Dan tentunya sebagai penghormatan kepada warga Kota Bekasi yang sudah memberikan dukungan untuknya.
“Kota Bekasi tidak ada figur kepemimpinan, ini yang membuat saya akhirnya mau maju. Lalu saya hargai dukungan warga, terutama forum RW yang kemarin mengantarkan formulir pendaftaran calon wali kota di PDI Perjuangan,” kata Mochtar.
Dengan rendah hati, Mochtar menegaskan langkah politiknya semata-mata hanya ikhtiar semata. Sebab soal jadi tidaknya ia menjadi Wali Kota Bekasi periode 2024-2029 semata-mata adalah bagian dari takdir.
“Kita tidak tau takdir Tuhan seperti apa. Tapi sebagai manusia saya harus tetap berikhtiar menjemput takdir tersebut,” kata dia.
Terakhir, ia mengaku optimis bisa memenangi Pilkada Kota Bekasi 2024 mendatang. Pasalnya, ia berpengalaman dalam kontestasi tersebut dan pernah menang.
Bahkan saat itu, lawan yang ia hadapi bukanlah figur sembarangan yakni Ahmad Syaikhu yang kini menjabat sebagai presiden PKS.
M2 juga mengatakan, dirinya punya pengalaman dalam menggalang kekuatan politik dalam hal ini koalisi. Kepiawaiannya bisa terlihat dalam Pilkada Serentak 2021 silam, di mana ia mampu membangun sejumlah koalisi di kota atau kabupaten di Jawa Barat yang saat itu melangsungkan Pilkada.
“Kalau optimis tentu saya optimis karena saya tau caranya menang dan pernah menang dalam Pilkada. Termasuk soal membangun koalisi partai, menyatukan kekuatan politik sudah sering saya lakukan sejauh ini,” ujarnya.***