JAKARTA – Ijab kabul pernikahan Danny Bimo Hendro Utomo, Cucu Presiden ke-2 H.M Soeharto, putra ketiga Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto berlangsung khidmat.
Prosesi akad nikah antara Danny Rukmana dan Raiyah Chitra Caesaria gadis asal Makassar, digelar di Hotel Mulia Jakarta Pusat, Sabtu (15/2/2020).
Prosesi ijab kabul tersebut full dengan nuansa adat Bugis-Makassar. Sang penganten layaknya bangsawan, pakaian adat Bugis sambil dinaungi payung Lellu yang terbuat dari kain, yang dipegang empat sisinya oleh pria-pria perkasa.
Danny memasuki area utama akad di ballroom hotel. Pengantin wanita, Andi Raiyah Chitra Caesaeria Abdussalam beserta keluarga sudah menunggu di dalamnya. Tapi saat sebelum Ijab Kabul Isterinya Raiyah berada di dalam kamar khsusus yang ada disekitar ballroom.
Selepas akad, prosesi berlanjut dengan agenda adat Mappasikarawa. Mappasikarawa atau appabattu nikkah dalam bahasa Makassar, berarti kedua mempelai saling menyentuh atau membatalkan wudhu, untuk pertama kalinya dalam naungan syariat.
Sentuhan pertama mempelai laki-laki kepada pasangannya ditandai dengan tradisi yang sangat sakral. Mempelai pria diantar ke sbuah kamar terpisah tempat mempelai wanita, Raiyah yang dari tadi menunggu kedatangan suami sah-nya.
Danny diantar ke ruang mempelai wanita oleh Mbak Tutut Soeharto dan Indra Rukmana beserta kedua orang tua Raiyah. Namun, sebelum masuk, mempelai pria harus mengetuk pintu terlebih dahulu. Danny Ditagih “Ongkos Tol” Saat Hendak Melihat Senyum Raiyah selesai berucap ijab kabul
Prosesi penyatuan dua hati Danny Rukmana dengan Raiyah Chitra Caesaeria berlangsung khidmat. tradisi Bugis-Makassar. Meski sudah sah menjadi “sepasang hati”, belum berarti mempelai pria bisa menyentuh mempelai wanita seenaknya.
Agar memenuhi syarat “legal formal” secara budaya, Danny harus melalui satu prosesi adat lagi, yakni Mappasikarawa. Mappasikarawa artinya simbol sentuhan resmi dan halal bagi kedua mempelai untuk pertama kalinya.
Sentuhan pertama mempelai laki-laki kepada pasangannya ditandai dengan tradisi yang sangat sakral. Setelah tunai dengan akadnya, Danny diantar ke ruang mempelai wanita oleh Mbak Tutut dan Indra Rukmana beserta kedua orang tua Raiyah. Namun, sebelum masuk, mempelai pria harus mengetuk “pintu” terlebih dahulu.
Inilah saat-saat canggung bagi mempelai pria agar bisa melihat senyuman istrinya. Usai mengetuk “pintu” akan ada berbagai persyaratan yang dilontarkan kerabat mempelai wanita.
Usai Danny mengetuk pintu dan meminta izin, kerabat mempelai wanita malah mengajukan pertanyaan yang membuat Danny bingung. Katanya, kalau mau mashk harus bayar “pintu tol”.
“Kami ingin menanyakan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Anakmas Danny harus membayar pintu tol dahulu,” ujar kerabat yang mengerumuni ruang mempelai wanita.
Tak ingin melihat putranya canggung terlalu lama, Indra Rukmana menyambut syarat yang diberikan. Dia bilang, anaknya akan menjamin semua kebutuhan duniawi dan ukhrawi Raiyah.
Puas dengan jawaban itu, tirai yang menutup ruang tempat Raiyah menunggu dibuka. Danny melihat senyum sumringah terlukis di wajah istrinya.
Makna Menyentuh Tubuh Istri dalam Mappasikarawa ala Bugis-Makassar, memiliki tradisi sendiri dalam prosesi akad nikah. Mappasikarawa dilakukan selepas mempelai pria menunaikan akad kepada Wali Nikah mempelai wanita.
Sederhananya, Mappasikarawa atau appabattu nikkah adalah proses persentuhan pria dan wanita dalam ikatan sah sebagai suami istri. Prosesi ini juga dikenal sebagai tanda “batal wudhu”.
Usai acara itu semua, Danny dan Raiyah masih dalam balutan adat Bugis-Makassar, melakukan sungkeman, dan adat lainnya seperti pasang cincin. Semua berjalan lancar dan penuh kebahagiaan.
Selamat berbahagia semoga jadi keluarga sakinah. (*)