Selain itu, bersamaan dengan KAA, dari luar gedung bakal diadakan pesta budaya. Bertajuk Asep dan Baraya Asep. “Beberapa paguyuban pun akan turut meramaikan,” imbuhnya.
Acara tahunan tersebut kali pertama diadakan pada 2015 di Kota Bandung – kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAD.
Ketua Panitia Pelaksana (OC) KAA Ke-5, Asep Kamal, menyampaikan bahwa sidang yang digelar dalam KAA pada Oktober mendatang akan menyoroti keadaan di Indonesia.
“Seperti minyak saja, sekarang susah. Jadi, nanti kami akan merumuskan terlebih dahulu. Ke pemerintah Jabar, juga pemerintah pusat,” ujarnya.
Baca Juga: Bule Prancis Nekat Ganti Nama Jadi Asep, Komunitas Asep Mendunia
“InsyaAllah, mudah-mudahan bisa berjalan lancar pada hari pelaksanaan,” tandas Ketua PAD DPW Priangan Barat tersebut.
Bersamaan, Panitia OC KAA Ke-5, Asep Iyep menambahkan, terdapat misi yang lebih tinggi dalam penyelenggaraan KAA itu, yakni Asep untuk Indonesia dan Asep untuk dunia.
Sehingga, katanya, para Asep ini harus menjadi ujung tombak. Pihaknya ingin menggemborkan agenda acara di tingkat nasional dan berskala internasional.
“Khususnya (ujung tombak) bagi warga Jabar, Indonesia, dan lebih jauh lagi untuk dunia,” kata Asep Iyep.
Dia berharapa agar kegiatan ini pun bakal membuat PAD sebagai ujung tombak pembangunan Indonesia. “Diwakili oleh Asep Asep,” harapnya.
Gedung Merdeka dipilih menjadi tempat KAA, lantaran gedung tersebut memiliki muatan sejarah. Sekaligus, lanjut Iyep, menjadi pintu bagi Asep Asep untuk melangkah ke arah dunia. “Kenapa yang lain bisa, tetapi Asep tidak?” pungkasnya.
Sementara itu, walau nama Asep identik dengan etnis orang Sunda, ternyata, di negara – negara timur tengah nama Asep banyak digunakan.
Salah seorang pengurus Paguyuban DPW Asep Asep wilayah Jabar, Asep Dedih mengatakan, nama Asep dimiliki oleh masyarakat mancanegara. Hal ini, terbukti dengan terdaftarnya nama Asep yang berdomisili di Saudi Arabia.
Untuk itu, ketika konferensi Asep tingkat Dunia digelar, kegiatan tersebut dihadiri oleh para pria bernama Asep dari penjuru dunia.
“ya memang kebanyakan pesertanya dari Indonesia tapi pria bernama Asep ternyata ada juga yang datang dari negara lain,”jelas Asep ketika di temui di kantor Desa Bojong, Nagreg, Kabupaten Bandung.