JAKARTA – DPP Partai NasDem resmi memecat dua kadernya, Ahmad Sahroni dan artis-nyaleg jadi politikus Nafa Urbach, dari kursi empuk DPR RI.
Surat pemecatan keduanya ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Sekjen Hermawi F. Taslim, Minggu (31/8/2025).
Dengan demikian, mulai 1 September 2025, Sahroni dan Nafa resmi dicabut karpet merahnya sebagai anggota Fraksi NasDem.
Alasannya? Ya, sederhananya: mulut lebih cepat dari otak, massa lebih cepat dari Satpol PP.
Dari “Orang Tolol” ke Rumah Dijarah
Kasus Sahroni bermula ketika ia nyeletuk bahwa “orang yang ingin membubarkan DPR RI adalah orang tolol se-dunia”. Sayangnya, rakyat yang sedang panas kuping bukan tipe yang bisa diajak bercanda. Rumah mewah Sahroni di Tanjung Priok pun jadi korban amukan massa dirazia tanpa surat tugas, dijarah tanpa kwitansi.
Ironisnya, sang “crazy rich Tanjung Priok” justru terlihat makin miskin simpati.
Tak kalah heboh, rumah Nafa Urbach di Tangerang Selatan ikut jadi target penjarahan dinihari. Penyebabnya? Pernyataan Nafa yang membela anggaran rumah dinas DPR Rp 50 juta per bulan dengan alasan kemacetan Jakarta.
“Lalu lintas macet, rumah jauh, ya wajar dong 50 juta per bulan,” begitu kira-kira logika Nafa.
Sayangnya, rakyat lebih sering macet di dompet ketimbang di jalan tol. Jadilah rumah artis yang dulu sering main sinetron religi itu berubah jadi “sinetron horor rakyat”.
NasDem akhirnya memilih cara paling gampang, pecat saja. Dengan begitu, partai bisa tampil seperti pahlawan reformis, meski faktanya mereka juga yang dulu mengusung duo ini ke Senayan.
Surya Paloh dalam diamnya seakan berkata: “Yang penting partai tetap harum, meski kader sudah gosong.”
Dengan pemecatan ini, Ahmad Sahroni mungkin akan kembali fokus ke bisnis supercar, sementara Nafa Urbach bisa kembali syuting sinetron judulnya mungkin cocok “Azab Politikus yang Kehilangan Kursi, Rumah Dijarah, Lalu Diselamatkan Malaikat Rating.”***
