Scroll untuk baca artikel
Lampung

Nilai Ekspor Lampung Naik 10,74 Persen

×

Nilai Ekspor Lampung Naik 10,74 Persen

Sebarkan artikel ini
BPS

LAMPUNG – Nilai ekspor Provinsi Lampung pada April 2020 mencapai 246,78 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 10,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Nilai ekspor April 2020 ini jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, juga mengalami kenaikan 26,03 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Faizal Anwar, di Bandarlampung, Selasa.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Ia menyebutkan, sepuluh golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada April 2020 adalah lemak dan minyak hewan/nabati; batu bara; kopi, teh, rempah-rempah; ampas/sisa industri makanan.

Kemudian, olahan dari buah-buahan/sayuran; bubur kayu/pulp; ikan dan udang; karet dan barang dari karet; daging dan ikan olahan; dan kayu,barang dari kayu.

BACA JUGA :  Genjot Produksi King Kobia, Penuhi Pasar Ekspor

Menurutnya, peningkatan ekspor April 2020 terhadap Maret 2020 terjadi padatujuh golongan barang utama yaitu batu bara naik 46,40 persen;daging dan ikan olahan naik 42,65 persen; lemak dan minyakhewan/nabati naik 20,86 persen.

Selanjutnya kopi, teh, rempah-rempah naik 19,03 persen; ampas/sisa industri makanan naik 15,33 persen; bubur kayu/pulp naik 11,83 persen; dan ikan dan udang naik 6,96 persen.

Ia menambahkan, adapun golongan barang utama yang mengalami penurunan adalah olahan dari buah-buahan/sayuran turun 14,68
persen; kayu, barang dari kayu turun 13,22 persen; dan karet danbarang dari karet turun 10,59 persen.

Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada April 2020 adalah Amerika Serikat yang mencapai 38,56 juta dolar AS, Belanda 28,80 juta dolar, India 24,78 juta dolar, Italia 20,98 juta, Tiongkok 20,45 juta dolar,

BACA JUGA :  Lampung Miliki Tingkat Inflasi Tertinggi dari 10 Daerah,  Kemendagri Beri Warning Ini!

Kemudian, Taiwan 16,22 juta dolar, Pakistan 13,86 juta dolar, Selandia Baru 12,58 juta dolar, Kenya 11,00 juta dolar, dan Jepang 10,19 juta dolar.

“Peranan kesepuluh negara tersebut mencapai 80 persen,” tutup Faizal.(ant)