KOTA BEKASI – FBR dikaitkan dalam kasus pemukulan seorang satuan pengamanan (Satpam) RS Mitra Bekasi Barat membuat Ketua Forum Betawi Rempug Korwil Kota Bekasi Novel Said, meradang dengan meminta dibuka siapa pihaknya?.
“Jika benar ada yang mengucap FBR akan bertindak secara organisasi. Saya mengecam keras atas kejadian dan yang membawa nama organisasi, pasti ditindak, untuk itu sebutkan siapa pihaknya,”tegas Novel Said, kepada media ini, Kamis (10/4/2025).
Diketahui sebelumnya sempat viral di media sosial jika Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Barat kritis usai dicekik dan banting oleh satu keluarga pasien beberapa hari lalu.
Kejadian itu berujung laporan polisi dan sempat di mediasi oleh pihak kepolisian, meskipun tidak ada titik temu. Bahkan pihak pelaku dikabarkan tidak ada rasa penyesalan atas kejadian tersebut.
Hal itu terlontar dari istri korban pada saat proses mediasi yang sempat menyebut ketakutannya pada ormas FBR yang disebut akan menyerang. Karena disebutkan keluarga pelaku sempat mengaku anggota FBR dan terindikasi mengancam istri korban.
“Setelah kejadian saya mengutus anggota Gardu 271 Kayuringin Jaya untuk mempertanyakan kejelasan perihal informasi sebenarnya. Tapi, tidak ada keterangan yang seakan ditutupi oleh pihak rumah sakit,”tegas Novel Said.
Dikatakan utusan hanya untuk mempertanyakan kepada pengacara korban, atas dasar apa dan siapa yang menyebut dan membawa nama FBR hingga pengakuan yang beredar akan menyerang keluarga korban.
“FBR tidak mungkin melakukan itu, saya sudah 10 tahun menjaga marwah ormas ini. Jadi ga mungkin kita zholim ke warga. Kalau memang ada yang mengatasnamakan Ormas Betawi ini bilang ke saya, kita ungkap sesuai aturan,”tandas Novel.
Atas kejadian itu, FBR merasa keberatan dan dirugikan secara organisasi karna mencatut nama ormas FBR seperti yang diberitakan media.
Dia berharap dan meminta istri korban untuk mencabut pernyataannya bahwa tidak ada pernyataan dari keluarga pelaku membawa nama organisasinya. ***