Scroll untuk baca artikel
Megapolitan

Operasi Patuh 2025 Dimulai: Polisi Sasar Pelanggaran Fatal Demi Lalu Lintas Lebih Aman

×

Operasi Patuh 2025 Dimulai: Polisi Sasar Pelanggaran Fatal Demi Lalu Lintas Lebih Aman

Sebarkan artikel ini
Foto: Operasi zebra krakatau 2024 selama dua pekan berakhir pada 27 Oktober 2024 akan melibatkan personel gabungan dari Polres dan instansi terkait lainnya, (foto_hmp)
Foto: Operasi zebra krakatau 2024 selama dua pekan berakhir pada 27 Oktober 2024 akan melibatkan personel gabungan dari Polres dan instansi terkait lainnya, (foto doc)

JAKARTA — Korlantas Polri resmi menggelar Operasi Patuh 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Juli 2025.

Operasi ini digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia sebagai bagian dari upaya nasional menciptakan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas (Kamseltibcar Lantas).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kabagops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries Syahbudin, dalam pernyataan resminya melalui akun Instagram @korlantaspolri.ntmc, Minggu (13/7), menegaskan bahwa operasi ini bukan hanya penegakan hukum semata, tapi bagian dari edukasi menyeluruh tentang pentingnya keselamatan di jalan raya.

“Operasi Patuh ini bertujuan menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan selamat. Ini adalah rangkaian dari program nasional menuju Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dicanangkan 19 September lalu oleh lima pilar keselamatan,” ujar Aries.

BACA JUGA :  Perluas Pasokan Beras, DKI Jakarta Perluas Cakupan Serapan Gabah dari Ngawi

Pendekatan 3 P: Preemtif, Preventif, Penegakan Hukum
Dalam pelaksanaannya, Operasi Patuh 2025 mengedepankan strategi 3P:

  • Preemtif – Edukasi langsung kepada pengendara.
  • Preventif – Pencegahan melalui patroli dan kehadiran aparat di titik rawan.
  • Penegakan Hukum – Tilang elektronik maupun manual terhadap pelanggaran lalu lintas yang berisiko tinggi.

“Kegiatan edukasi dilakukan lewat dialog tatap muka, seperti kopi darat dengan komunitas roda dua, roda empat, hingga pengemudi transportasi umum. Kita ingin dengar langsung keluhan mereka, sekaligus memberi pemahaman soal pentingnya keselamatan,” kata Aries.

Fokus Penindakan: Pelanggaran Berisiko Tinggi
Polisi akan memprioritaskan penindakan terhadap pelanggaran-pelanggaran fatal yang terbukti menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas terbanyak, seperti:

BACA JUGA :  Revitalisasi Pemukiman Warga di Pasar Gembrong Dimulai
  • Melawan arus
  • Tidak memakai helm SNI
  • Menggunakan ponsel saat berkendara
  • Mengemudi di bawah umur
  • Tidak menggunakan sabuk pengaman
  • Mengendarai kendaraan di bawah pengaruh alkohol atau narkoba

“Kita tidak sekadar menilang. Operasi ini adalah wake-up call bagi pengendara bahwa setiap pelanggaran bisa berdampak pada nyawa,” tegas Aries.

Korlantas menegaskan bahwa pendekatan Operasi Patuh tahun ini tidak lagi berfokus pada banyaknya jumlah tilang, melainkan pada transformasi perilaku berlalu lintas masyarakat, termasuk membangun sense of safety dan collective awareness.

“Kami ingin membentuk budaya tertib, bukan budaya takut ditilang. Jalan raya bukan arena uji nyali, tapi ruang publik yang harus dijaga bersama,” tambahnya.

Dengan meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas setiap tahun, terutama di kalangan usia produktif, Korlantas mengingatkan bahwa kesadaran pribadi adalah benteng pertama keselamatan.

BACA JUGA :  PKN Soroti Klaim Dharma Pongrekun sebagai Kuda Hitam di Pilkada Jakarta

“Kepatuhan bukan sekadar kewajiban hukum, tetapi bentuk empati. Dengan tertib di jalan, Anda menyelamatkan bukan hanya diri sendiri, tapi juga pengendara lain, pejalan kaki, dan pengguna jalan rentan seperti anak-anak dan lansia,” pungkas Aries.***