Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Pabrik Limbah di Bantargebang Terbakar Hebat, Api Sempat Melahap Bangunan

×

Pabrik Limbah di Bantargebang Terbakar Hebat, Api Sempat Melahap Bangunan

Sebarkan artikel ini
Kepulan asap hitam membumbung tinggi dari kawasan Jalan Pangkalan II, Sumur Batu, Bantargebang, Jumat (7/11/2025) siang

KOTA BEKASI — Kepulan asap hitam membumbung tinggi dari kawasan Jalan Pangkalan II, Sumur Batu, Bantargebang, Jumat (7/11/2025) siang. Sebuah pabrik pengolahan limbah dilalap si jago merah dalam kebakaran yang disebut warga sebagai “yang paling besar tahun ini.”

Delapan unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan dari berbagai pos di Kota Bekasi. Petugas berlarian, selang air berkelindan di antara sisa drum dan limbah plastik yang terbakar.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Asap tebal bercampur bau bahan kimia membuat suasana seperti “neraka industri” versi mini.

“Benar ada kebakaran pabrik. Sudah delapan unit (mobil Damkar) diterjunkan, tapi sekarang sudah bisa dilokalisir,” ujar Kepala Bidang Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bekasi, Namar Naris, saat dikonfirmasi wartawan.

BACA JUGA :  Open House di Rumah Tri Adhianto Hadir Kapolres, Dandim 0507 dan Masyarakat Kota Bekasi

Kebakaran yang terjadi menjelang salat jumat, sekitar pukul 11.30 WIB itu membuat warga panik. Sebagian sibuk merekam, sebagian lagi ikut membantu menarik selang air.

Beberapa video amatir beredar di media sosial, menampilkan kobaran api yang melalap bangunan utama pabrik hingga atapnya roboh.

“Tadi sempat denger ledakan kecil, entah dari drum atau bahan kimia. Pokoknya kami semua lari, tapi habis itu malah pada nonton,” ujar Yanto, warga sekitar, setengah menahan tawa karena sadar betapa refleksnya rasa ingin tahu orang Bekasi.

Setelah dua jam berjibaku, petugas berhasil memadamkan api. Namun hingga sore, asap tipis masih terlihat mengepul dari tumpukan sisa bahan terbakar.

BACA JUGA :  Polisi Temukan Jasad Termutilasi di Bekasi, Begini Kronologisnya!

Meski penyebab pasti masih diselidiki, Disdamkarmat menduga korsleting listrik menjadi pemicu utama kebakaran.

Menurut Namar, kebanyakan kasus serupa di kawasan industri kecil dan menengah disebabkan instalasi listrik yang tidak sesuai standar atau perawatan yang diabaikan.

“Kami terus ingatkan warga dan pelaku usaha. Jangan tunggu kabel berasap baru sadar instalasinya bahaya. Pastikan listrik aman, hindari tumpukan bahan mudah terbakar, dan sediakan APAR,” kata Namar.

“Kalau sudah kebakaran, biayanya bukan cuma di dompet tapi juga di jantung apalagi kalau tiba-tiba listrik padam pas mau makan siang,” ujarnya.

Dalam dua bulan terakhir, Disdamkarmat Kota Bekasi mencatat peningkatan signifikan kasus kebakaran, terutama di kawasan industri dan pemukiman padat. Cuaca panas ekstrem dan beban listrik tinggi disebut memperparah risiko.

BACA JUGA :  Sekolah Dua Lantai di Pesisir Barat Ludes Terbakar, Listrik Jadi “Tersangka Utama”

Warga pun diminta tidak abai. Di Bekasi, kebakaran bisa datang kapan saja kadang dari dapur, kadang dari pabrik, kadang dari “kesalahan kecil yang dibiarkan lama.”

“Kami siap siaga 24 jam. Tapi lebih baik kalau warga ikut siaga juga. Api bisa padam, tapi kelalaian itu yang susah dipadamkan,” tutup Namar dengan nada serius.***