BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengumumkan hingga Kamis (26/3/2020), total jumlah positif Covid-19 di wilayahnya sudah mencapai 73 orang. Sementara mayoritas peyebaran terjadi tiga perempatnya berada di Zona Bogor, Depok dan Bekasi baik Kota dan Kabupaten atau Bodebek. Kedua baru Bandung Raya.
“Saya sendiri sudah mengikuti tes kedua, dan dinyatakan negatif, Alhamdulillah, jadi saya bisa mengawal proses penangan Corona,”tegas Kang Emil, Kamis (26/3/2020).
Kang Emil, sapaan akrabnya lebih lanjut menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar sudah menggelar rapat dengan unsur pimpinan dewan dan Ketua Fraksi DPRD Provinsi guna mengambil langkah dalam penanganan wabah virus Corona di wilayahnya.
Rapat tersebut jelasnya, berhasil menyimpulkan bahwa mulai Minggu depan pemerintah akan mulai melakukan skema menyalurkan bantuan keuangan kepada warga Jabar, yang terdampak oleh Covid-19.
“Bantuan itu disepakati dibagi dua yakni bagi warga pemegang kartu sembako dari pemerintah pusat itu akan menjadi domain dari pemerintah pusat. Fokus Pemprov Jabar adalah mereka yang rawan miskin baru, atau istilah wapresnya Misbar yang tadi normal hidupnya tiba-tiba tak berpengehasilan,”tegas Kang Emil.
Bantuan tersebut akan mulai disalurkan Minggu depan kepada warganya yang terdampak. Adapun besaran bantuan telah disepakati per satu orang yang terdampak Covid-19 diberikan bantuan sebesar Rp500 ribu. Bantuan tersebut akan dibagi dalam dua kategori, sepertiganya berbentuk dana cash, dua pertiga berbentuk barang yaitu sembako dan semua yang berhubungan dengan pangan.
Menurutnya, konsekuensi memberikan pertolongan tersebut sudah dikaji oleh tim universitas Padjajaran dan Bapeda Provinsi Jabar, bahwa Covid-19 di Jabar akan memberi dampak kepada warga hingga satu juta jiwa yang harus diberikan pertolongan.
“Dampak Covid-19 ini kurang lebih berdampak pada satu juta orang. Maka konsekuensinya ada sekitar Rp5 triliun lebih yang akan kita perbantukan untuk menolong warga Jawa Barat yang terdampak oleh Covid-19,”tandas mengatakan bahwa lain-lain sudah ada rencananya sesuai dari program dari tahun ke tahun.
Dia menyebutkan bahwa anggaran Rp5 triliun tersebut sesuai arahan presiden dengan menghemat perjalanan dinas, lalu menggeser peruntukan dana desa.
“Kita fokuskan anggaran proyek yang tidak signifikan, atau tidak berhubungan langsung dengan rakyat. Kemudian percepatan subsidi juga akan lakukan,”tukasnya mengatakan berikutnya akan ada tahap kedua sekitar, Rp13 triliun akan digunakan untuk program padat karya.
“jadi empat sampai lima triliun untuk tanggap Darurat Covid-19. Sedangkan Rp13 triliun diperuntukkan guna melakukan proyek-proyek yang dibikin menjadi padat karya. Sehingga warga yang tiba tiba jadi pengangguran, setelah tanggap darurat akan dipekerjakan di proyek pemerintah dengan nilai proyek Rp13 triliun tersebut,”paparnya.
Kang emil juga mengaku akan akan melakukan kebijakan semua proyek swasta di wilayah Jawa Barat akan di wajibkan dengan pola padat karya.
“Saya juga mengimbau bahwa arahan diatas Rp500 ribu yang diperuntukkan bagi warga Jawa Barat tersebut bisa mendapat dukungan dari wilayah kabupaten/Kota dengan memberikan tambahan sesuai dengan kemampuan sehingga yang diterima oleh warga terdampak Covid-19 tidak hanya Rp500 ribu tetapi harus lebih dari itu,”tegas dia. (Handi)