TANGGAMUS – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Tanggamus mundur massal. Menariknya mundur massal ini dilakukan secara sukarela lantaran sudah merasa mampu secara ekonomi.
Pengunduran diri (Graduasi) secara masal ini dilakukan disela-sela kegiatan Gebyar PKH yang diadakan di Lapangan Tangsi Kecamatan Talangpadang, Kamis (26/12) dan disaksikan langsung Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani, Wabup Hi AM Syafii, Ketua DPRD Tanggamus Heri Agus Setiawan dan jajaran Forkopimda Tanggamus, turut hadir Kepala Dinas Sosial (Kadisos) Lampung Sumarju Saeni.
Bupati Tanggamus Hj.Dewi Handajani, dalam sambutannya mengapresiasi KPM atas kesadarannya mengundurkan diri dari kepesertaan PKH yang secara totalnya jumlahnya mencapai 647 KPM
“Ini menunjukkan bahwa PKH yang dilakukan selama ini memberikan manfaat yang nyata dalam rangka pengentasan kemiskinan,”katanya.
Dilanjutkan bupati bahwa PKH merupakan program yang digagas oleh Kementerian Sosial RI dimana program ini memberikan bantuan uang non tunai bersyarat kepada KPM.
“Tujuan umum program keluarga harapan adalah untuk mengurangi angka kemiskinan ,meningkatkan kualitas sumber daya manusia,serta merubah prilaku KPM yang relatif kurang mendukung peningkatan kesejahteraan,”kata Bunda sapaan akrab bupati.
Dalam kesempatan tersebut, bupati berharap dengan Graduasi massal yang artinya telah mewisuda KPM dapat memberikan warna kebahagiaan bagi keluarga kurang mampu yang telah berupaya keras mengubah perilakunya dan memutus rantai kemiskinan.
“Karenanya ibu-ibu sekalian yang telah lulus ini merupakan KPM PKH yang berprestasi, “puji Dewi.
Sementara Kepala Disos Provinsi Lampung Sumarju Saeni mengatakan PKH sebagai bagian dari penanggulangan kemiskinan harus diperluas dan dioptimalisasikan diberbagai lini. PKH diharapkan memberi kontribusi dalam penurunan kemiskinan di Indonesia dan tentunya juga penurunan angka kemiskinan di Kabuapaten Tanggamus.
” Karena bantuan sosial PKH khususnya di Kabupaten Tanggamus sejak tahun 2011 sampai dengan tahap IV tahun 2019 sejumlah Rp296,6 miliar dengan total 33.551 KPM
Dilanjutkan Sumarju Saeni bahwa tantangan optimalisasi PKH tersebut antara lain pelaksanaan graduasi sejahtera mandiri bagi para KPM yang sudah mampu secara ekonomi.
“Untuk itu saya bangga melihat dalam acara gebyar PKH kali ini ,ada acara penghargaan kepada KPM Graduasi sejahtera mandiri,dimana KPM peserta PKH keluar dari kesepakatan PKH secara sukarela karena telah mandiri ekonomi sehingga tidak tergantung lagi dengan bantuan sosial PKH, “pungkasnya. (ral/radar Tanggamus)