Scroll untuk baca artikel
KesehatanTANGGAMUS

Pegawai RSUD Batin Mangunang Menjerit, Klaim JKN Jadi Misteri Ala “Hilang di Black Hole”

×

Pegawai RSUD Batin Mangunang Menjerit, Klaim JKN Jadi Misteri Ala “Hilang di Black Hole”

Sebarkan artikel ini
Foto RSUD Batin Mangunang, Kota Agung, Tanggamus - doc ist
Foto RSUD Batin Mangunang, Kota Agung, Tanggamus - doc ist

TANGGAMUS – Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batin Mangunang Kota Agung, Tanggamus, Lampung, sepertinya tak ada hentinya menjerit soal hak yang belum diperoleh sepanjang tahun 2025.

Sudah sembilan bulan berlalu, namun tenaga kesehatan dan karyawan RSUD Batin Mangunang (RSUDBM) masih harus menelan pil pahit yang rasanya lebih getir daripada obat generik. Hak mereka dari klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tak kunjung cair.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Ironisnya, yang baru masuk kantong pegawai cuma Januari dan Februari 2025 saja. Setelah itu? Entah hilang di jalan, nyangkut di mana, atau sengaja disembunyikan malaikat pencatat anggaran di bawah kursi panasnya.

Tak heran, keluhan pun meledak bak bom waktu. Ratusan pegawai merasa dibiarkan “survive” sendirian, padahal tiap hari mereka berjibaku menyelamatkan nyawa, mematuhi aturan rumah sakit dan menuruti perintah atasan.

“Kami juga manusia, bukan robot. Anak istri kami nggak bisa makan janji. Sampai sekarang nggak jelas kapan hak kami dibayar. Tolong, Pak Bupati jangan pura-pura rabun ayam,” sindir seorang nakes dengan nada getir.

Kekecewaan makin dalam karena manajemen rumah sakit dinilai bak patung, diam, kaku, tak bergeming. Alih-alih memberi kejelasan, pimpinan justru dianggap sedang “libur komunikasi massal”.

“Bagaimana kami bisa fokus kerja kalau hak dasar kami saja diabaikan. RSUD ini katanya kebanggaan Tanggamus, tapi nyatanya kami malah jadi korban PHP,” celetuk pegawai lain.

Publik pun mulai bertanya-tanya, ada apa gerangan dengan RSUD Batin Mangunang? Mengapa urusan hak pegawai bisa molor hingga berbulan-bulan tanpa solusi? Jangan-jangan duitnya sempat mampir dulu ke “jalan tol yang salah arah”?

Sorotan kini tertuju pada Bupati Tanggamus, Muhammad Saleh Asnawi, dan jajarannya. Para nakes mendesak agar segera turun tangan, sebelum semangat pegawai keburu habis digerus utang warung dan cicilan motor.

“Jangan biarkan kami terus menjerit. Di balik jas putih ini, ada panci dapur yang sudah kosong dan anak yang tanya kenapa lauknya cuma garam,” ucap seorang nakes dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, Direktur RSUDBM dr Theresia Hutabarat mengklaim bahwa pembayaran JKN sebenarnya sudah sampai Maret 2025, tapi ia lupa sekarang bulan apa? Sekarang sudah bulan September 2025.

“Maaf, bulan Maret sudah kami bayarkan awal Juli kemarin. Ke depan akan rutin per bulan, menunggu klaim masuk,” tulisnya santai lewat WhatsApp ke salah satu Wartawan, sebagaimana dikutip Wawai News, seolah persoalan ini cuma perkara salah transfer pulsa. ***

SHARE DISINI!