Internasional

Pelaku Penembakan Kandidat Capres AS Tewas, Trump Aman Mesti Mengalami Luka Bagian Telinga

×

Pelaku Penembakan Kandidat Capres AS Tewas, Trump Aman Mesti Mengalami Luka Bagian Telinga

Sebarkan artikel ini
Donald Trump Bacapres Partai Republik dan mantan Presiden AS, dievakuasi dari panggung kampanye di Butler, Pennsylvania, 13 Juli 2024. Foto SC
Donald Trump Bacapres Partai Republik dan mantan Presiden AS, dievakuasi dari panggung kampanye di Butler, Pennsylvania, 13 Juli 2024. Foto SC

WAWAINEWS.ID Kandidat presiden Partai Republik Donald Trump mengalami cidera di bagian telinga kanannya setelah mendapatkan tembakan saat melaksanakan kampanyenya di wilayah Pennsylvania, pada Sabtu 13 Juli 2024.

Dilansir BBC, Minggu (14/7/2024), tersangka dalam insiden pada rapat umum Trump telah tewas, bersama dengan seorang penonton, kata jaksa wilayah setempat Richard Goldinger kepada Associated Press dan media lokal.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Salah satu saksi, Greg, mengatakan kepada BBC bahwa dia berada di luar rapat umum dan hanya bisa mendengar mantan presiden tersebut berbicara, ketika dia melihat seorang pria berada di atas atap.

Dalam pernyataannya, tim kampanye Trump mengatakan kandidat presiden dari Partai Republik itu menjalani perawatan di fasilitas medis setempat. Dia pergi ke Kota Butler di negara bagian yang masuk status swing state itu untuk menggelar kampanye.

BACA JUGA :  Beri Jaminan Rp25 miliar, Ronaldinho Akan Jadi Tahanan Kota

Swing state adalah istilah untuk negara bagian di Amerika Serikat (AS) dengan suara mengambang dalam pemilu, dan bukan mayoritas Demokrat atau Republik.

“Presiden Trump berterima kasih kepada para petugas penegak hukum dan penanggap darurat atas aksi cepat mereka dalam aksi yang mengerikan itu. Dia baik-baik saja dan sedang menjalani pemeriksaan di fasilitas medis setempat. Perincian selanjutnya akan diberikan,” kata juru bicara Trump, Steven Cheung dalam pernyataannya.

Kerumunan massa mendengar sejumlah suara letupan kecil yang mirip dengan tembakan senjata kecil sebelum mantan presiden itu memegang sisi kanan wajahnya dan merunduk.

Kemudian Trump segera dikerumuni oleh petugas pengamanan dari Secret Service dan terdengar berkata “saya ambil sepatu saya dulu,” sebelum dia berdiri kembali, dan sekelompok agen mengelilinginya dengan rapat.

BACA JUGA :  Lima Lulusan English for Ulama Tiba di Inggris untuk Berdakwah

Kemudian, dengan darah yang mengucur dari telinga kanannya, dia berulang kali berkata, “tunggu.” Dia kemudian mengangkat tangan kanannya dan menunjuk dengan marah ke suatu tempat di jarak tengah dan mengulangi kata satu suku kata yang sama sebanyak tiga kali. Tampaknya itu adalah “lawan, lawan, lawan.”

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Secret Service mengatakan tersangka penembak melepaskan tembakan ke arah panggung kampanye dari luar lokasi kampanye, dari tempat yang tinggi.

Secret service menembak tewas tersangka. Ia menambahkan seorang peserta kampanye tewas, dan dua lainnya luka parah. Sejauh ini belum banyak informasi mengenai penembakan tersebut.

Biden Kutuk Insiden Penembakan

Presiden Joe Biden mengutuk insiden penembakan terhadap Trump dan mengucapkan syukur bahwa Trump selamat serta sudah dievakuasi.

“Begini, kekerasan seperti ini tidak ada tempatnya di Amerika,” kata Biden dalam pernyataan yang disiarkan secara nasional.

BACA JUGA :  Joe Biden Kalahkan Trump di Pilpres AS

“(Insiden) ini mengerikan. Ini lah salah satu alasan kita harus menyatukan negara ini. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak bisa seperti ini. Kita tidak bisa membenarkan hal ini.”

Biden mengatakan dia sudah mencoba menghubungi Trump, tetapi tidak bisa berbicara dengannya karena mantan presiden itu masih dalam perawatan dokter. Dia mengatakan akan mencoba menghubungi Trump kembali malam ini.

“Tampaknya dia baik-baik saja,” kata presiden.

“Saya berencana berbicara dengannya sebentar lagi, harapan saya seperti itu.”

Ketika ditanya apakah dia akan menggolongkan inisiden tersebut sebagai percobaan pembunuhan, Biden menjawab bahwa dia punya pendapat sendiri, tetapi akan menunggu hingga fakta-fakta lainnya untuk mengemuka.***