BANDUNG – Proses pengerukan sampah di Sungai Citarum bawah jembatan Babakan Sapaan, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat diperkirakan memakan waktu 5 sampai 7 hari kedepan.
Hal itu mengingat tumpukan sampah yang cukup banyak. Sehingga pengerukan harus dilaksanakan lebih optimal. Pemdaprov Jabar sendiri akan menambah alat berat.
“Ini semua akan kita bersihkan lima hari sampai satu minggu, karena ini banyak sekali sampahnya. Nanti akan ada tambahan alat berat agar pengerukannya bisa lebih cepat,” ujar Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat mengecek kondisi Sungai Citarum bawah jembatan Babakan Sapaan, Rabu (12/6/2024).
Tindakan cepat dilakukan. Satgas Citarum Harum, BBWS Sungai Citarum, dan masyarakat bahu membahu mengangkut sampah yang hampir menutupi permukaan air dengan dibantu alat berat.
“Kami gerak cepat, koordinasi bersama, karena ini masalah bersama,” ujar Bey Machmudin.
Bey mengungkapkan, penyebab penumpukan sampah tersebut karena kurangnya kedisiplinan warga dalam membuang sampah. Selain itu di area tersebut juga terdapat sedimen dan permukaan air yang turun.
“Penyebab sampah menumpuk karena permukaan air yang turun dan adanya sedimen. Kedisiplinan warga juga kurang jadi kami ingatkan kembali jangan membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai dan ini akibatnya kalau tidak disiplin,” jelas Bey.
Diketahui sampah tersebut merupakan kiriman dari Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Penumpukan sampah terjadi sejak Jumat (7/6/2024).
Bey tetap optimistis, indeks kualitas air sungai citarum akan berada di angka 60 pada Desember 2025 mendatang. Kuncinya adalah kolaborasi dan kedisiplinan warga dalam menjaga lingkungan.
“Target tetap dan optimis Desember 2025 indeks kualitas air diangka 60. Kita berusaha keras tapi harus didukung oleh kedisiplinan warga,” katanya. ***