LAMPUNG TIMUR – Aula Setdakab Lampung Timur mendadak jadi ruang curhat bersama, Senin (1/9/2025). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimda, DPRD, ormas, hingga tokoh adat dan tokoh masyarakat.
Sekilas tampak seperti rapat serius, padahal lebih mirip reuni akbar ada yang saling melempar senyum, ada yang sibuk main HP, dan ada juga yang mengangguk seolah paham.
Acara dibuka oleh Bupati Ela Siti Nuryamah yang menekankan pentingnya sinergi, kolaborasi,“Keberhasilan pembangunan itu bukan cuma tanggung jawab pemerintah. Semua pihak harus ikut, dari ormas sampai emak-emak komplek,” ujar Bupati dengan penuh diplomasi.
Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati, langsung menimpali dengan kalimat yang biasanya bikin masyarakat deg-degan: “Alhamdulillah masih kondusif.” Kondusif memang, meski harga sembako masih bikin pusing kepala rakyat.
“Prinsip kami, Polres siap jadi pelindung, pengayom, sekaligus tukang damai kalau ada yang ribut,” tambah Kapolres, sambil tersenyum tipis.
Tak mau kalah, Dandim 0429/Lamtim Letkol Danang Setiadji ikut menegaskan pentingnya keamanan.
“Kalau keamanan nggak terjaga, perekonomian bisa terganggu. Jadi jangan gampang terprovokasi,” ujarnya. Bahasa halusnya: jangan sok heroik kalau ujung-ujungnya malah bikin gaduh di medsos.
Giliran Kajari Lampung Timur, Pofrizal, yang mengingatkan soal cara menyampaikan aspirasi.“Boleh protes, tapi jangan sampai jadi hobi merusak. Kita ini negara demokrasi, bukan arena gladiator,” katanya, seolah menyindir massa aksi yang biasanya lebih doyan bakar ban daripada bakar semangat pembangunan.
Di akhir acara, semua sepakat: Lampung Timur harus tetap damai, aman, dan kondusif. Rapat pun ditutup dengan foto bersama momen sakral yang membuktikan bahwa setidaknya untuk sekali ini, semua terlihat kompak… di depan kamera.***