BEKASI – Pemerintah Kota (Pemko) Bekasi mengambil alih fasilitas umum dan fasilitas sosial (Fasos-Fasum) di komplek PAM Jatikramat, Jastiasih. Hal itu menuai pertanyaan warga komplek.
Diketahui bahwa Perumahan PAM Jatikramat keberadaannya sudah ada sejak tahun 1990-an. Banyak fasos fasum sudah berubah sejak awal pembangunan. Bahkan ada yang telah berdiri sekolah dasar dari salah satu yayasan pendidikan islam.
“Jadi pertanyaanya sekarang, Pemko Bekasi mengambilalih fasos-fasum, kontribusi ke warga itu apa dan alasannya apa?. Sementara Fasos-fasum yang diambil itu sudah berediri sekolah, ini bagaimana,”ungkap Aji Rusmansyah pegiat anti korupsi juga sebagai warga setempat.
Dikatakan bahwa sebagai warga, sah saja mempertanyakan kepada pemerintah apa kontribusi yang diberikan sebagai bentuk penggantian lahan Fasos-fasum setelah diambil alih oleh pememrintah. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan apa latar belakangan pengambilan alihan tersebut.
Menurut Aji, di lokasi yang sekarang terpasang plang tanah milik Pemko Bekasi lengkap dengan logo pemerintah dengan luas 1.572 meter persegi. Plang itu baru ditahun 2024 ini, dan tanpa ada pemberitahuan atau musyawarah dengan warga komplek sebelumnya.
“Pertanyaan sekarang, apa latar belakang Pemko Bekasi mengambil alih, karena sekarang lokasi lahan yang diambil alih itu, ada SD Al Azar yang berada di tengah pemukiman komplek PAM Jaya,”tegas Aji.
Untuk diketahui bahwa cikal bakal pembangunan salah satu SD yang berada ditengah di komplek PAM Jatikramat tersebut berawal dari swadaya masyarakat sejak tahun 1990-an. Dulu lokasi tersebut ada surau atau TPA.
“Sekarang lahan dipasang plang milik Pemko Bekasi, selama ini kemana aja, kenapa baru sekarang. Apalagi pengambilan alihan tersebut tidak melibatkan warga komplek,”tegasnya.***