KOTA BEKASI – Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mendapat respons tinggi dari warga.
Dari 21.360 pendaftar, hanya 684 orang yang bisa diberangkatkan menggunakan 12 bus menuju Purwokerto, Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyebut perlu ada pertimbangan fiskal sebelum menambah kuota.
“Tentunya kita lihat nanti kemampuan dari Pemerintah Kota Bekasi, sepanjang kita memiliki cukup fiskal,” kata Tri saat lepas mudik gratis, di Stadion Patriot Chandraga, Kamis (27/3/2025).
Tri menegaskan bahwa program ini dibiayai dari APBD yang berasal dari pajak dan retribusi masyarakat, sehingga memungkinkan untuk bertambahnya kuota di waktu mendatang.
“Apalagi yang berangkat ini adalah warga Kota Bekasi yang sudah berkontribusi melalui pajak dan retribusi. Sepanjang demi kepentingan masyarakat, saya kira uang APBD itu dikembalikan lagi manfaatnya kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar menyebut, Banyaknya pendaftar yang tidak terakomodasi memunculkan harapan agar pemerintah menambah kuota mudik di tahun mendatang.
“Makanya tadi banyak masukan dari masyarakat untuk menambah jumlah unit, jumlah tujuan, dan jumlah layanan,” pungkasnya.
Dishub Bekasi berencana mengevaluasi program ini, termasuk mempertimbangkan usulan tambahan layanan seperti fasilitas antar-jemput pemudik agar lebih banyak warga yang bisa merasakan manfaatnya.
Terlihat hadir mantan ketua Organda Kota Bekasi yang selama ini selalu mendampingi Kadishub. Anehnya tidak terlihat Ketua Organda Kota Bekasi dalam acara tersebut.
“Saya selalu hadir masalah perhubungan, meskipun sebagai mantan Ketua Organda. Salah satu dari persoalan BISKita dengan angkot, Ini harusnya diselesaikan oleh pengurus,”ujar Ahmad Juaini saat hadir dalam pelepasan mudik gratis program Pemkot Bekasi.***