KOTA BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar rapat koordinasi serius tapi semi-heran bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Topik rapat: pemberitaan yang bikin alis mengernyit dugaan adanya ajaran yang menjanjikan surga, cukup bayar Rp1 juta saja. (Belum diketahui apakah ada promo cicilan 0% atau cashback pahala).
Bertempat di Ruang Rapat Kesbangpol, hadir unsur Polresta Metro Bekasi Kota, Kodim 0507/Bekasi, Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Ketua FKUB, MUI, Tim Kewaspadaan Dini, Camat Mustikajaya, Lurah Cimuning, Ketua RW 12, hingga undangan lain yang sama-sama penasaran.
Agenda utama mendengar keterangan dari berbagai pihak, menjaga kerukunan warga, sekaligus mencari tahu benarkah ada “jalur tol” masuk surga via transfer bank? Seorang warga bahkan menyampaikan keberatan, menilai kegiatan keagamaan itu menyimpang dari ajaran yang sahih, dan meminta Pemkot segera menghentikannya.
Hasil rapat? Kesimpulannya, sebelum heboh, harus ada pembuktian. Isu “Rp1 juta menuju surga” perlu dicek fakta, bukan hanya katanya. Diketahui, pengajian rutin dengan sekitar 100 jamaah ini seharusnya mengantongi persetujuan RT/RW setempat, bukan sekadar persetujuan panitia dan kotak amal.
“Pemkot Bekasi akan memanggil pengelola kegiatan keagamaan tersebut untuk diminta keterangannya. Insya Allah besok, kita gelar rapat lanjutan,” ujar Nesan, yang terdengar tegas sekaligus menahan tawa tak percaya.
Rapat lanjutan dijadwalkan 14 Agustus 2025 di Kantor Kecamatan Mustikajaya, melibatkan pihak-pihak terkait. Demi kondusivitas wilayah, warga dan pengurus RT diminta menurunkan spanduk-spanduk promosi kegiatan, apalagi yang berpotensi memicu “perang baliho” antarjalan.
“Surga itu urusan ibadah, bukan invoice,” tutup Nesan.***