Scroll untuk baca artikel
Lingkungan HidupZona Bekasi

Penanganan Dampak Banjir Bekasi Belum Maksimal, Adelia: Jangan Fokus Disatu Tempat Saja!

×

Penanganan Dampak Banjir Bekasi Belum Maksimal, Adelia: Jangan Fokus Disatu Tempat Saja!

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi IV, Adelia Sidik

KOTA BEKASI – Anggota DPRD Kota Bekasi Adelia Sidik, menganggap pemerintah belum maksimal dalam penanganan dampak banjir dahsyat yang baru saja melumpuhkan Kota Patriot pada Selasa 4 Maret 2025.

Srikandi Golkar Kota Bekasi ini menyebut penanganan banjir oleh pemerintah masih berfokus pada satu tempat. Padahal wilayah terdampak banjir hampir merata di beberapa kecamatan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kita sedih ya, karena fokus penanganan banjir masih di Jatiasih, PGP, dan Kemang. Padahal yang banjir bukan cuma di daerah sana, tapi di sini pun banjir,” kata Adelia, usai meninjau lokasi banjir, di RT 4, Kelurahan Sepanjang Jaya, Selasa (5/3/2025).

BACA JUGA :  Banjir Surut, Warga Villa Jatirasa Butuh Bantuan untuk Bersihkan Sisa Lumpur

Menurutnya, penanganan di beberapa titik terkendala fasilitas dan aksesibilitas yang kurang memadai.

“Di RT4 dan RT5, sebagian sudah bersih, tapi ada yang belum karena mobil Damkar tidak bisa masuk, selangnya tidak sampai. Kami sedang mengupayakan bantuan pompa masuk ke dalam situ,” ujarnya.

Ia menyayangkan langkah Pemkot yang dinilai belum optimal, tidak sebanding dengan kekhawatiran warga terhadap potensi adanya banjir susulan.

“Kekhawatiran utama warga adalah banjir susulan, apalagi tanggul di Kemang masih berantakan. Aliran air masuk, tapi tidak ada jalur keluar. Ini yang harus segera diperhatikan,” tegasnya.

Terkait bantuan untuk warga, Adelia mengaku telah menyalurkan sembako, obat-obatan, dan popok bayi di lima titik terdampak, termasuk Bojong Menteng, Bantargebang, dan Sepanjang Jaya.

BACA JUGA :  Ormas dan LSM Kompak Deklarasi Dukung Paslon RidHo, Mas Tri: Tinggal Menjemput Takdir Menang

Ia mendesak pemerintah kota dan provinsi untuk segera mengambil langkah konkret dalam penanganan banjir, termasuk normalisasi sungai dan perbaikan infrastruktur.

“Jangan sampai lima tahun sekali banjir makin parah. Kita butuh solusi jangka panjang,” pungkasnya.***